kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bali akan jadi tuan rumah konferensi energi terbarukan tingkat dunia


Selasa, 20 September 2011 / 11:24 WIB
Bali akan jadi tuan rumah konferensi energi terbarukan tingkat dunia
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja Pertamina di masa pandemi


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) akan menyelenggarakan pertemuan para pakar dan praktisi energi terbarukan dan efisiensi energi tingkat dunia di Bali, 17-19 Oktober 2011.

Konferensi yang bertemakan “Mendorong Penggunaan Energi Rendah Karbon untuk dunia yang lebih baik” ini rencananya akan dihadiri 700 delegasi dari seluruh dunia. Peserta yang hadir adalah para pejabat pemerintah, pengambil keputusan dan regulator, ilmuwan, pakar, LSM, eksekutig bisnis, perbankan, dan pelaku usaha.

Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Hilmi Panigoro, mengatakan, konferensi hasil kerjasama dengan World Renewable Energy Network ini sekaligus menjadi ajang promosi investasi bidang energi bersih dan terbarukan di Indonesia. “Konferensi ini juga akan membahas isu efisiensi energi sebagai komponen penting dalam strategi dunia untuk pengelolaan energi di masa depan dan dalam usaha mengurangi gas rumah kaca,” ujarnya.

Panas bumi paling diminati

Hilmi mengatakan, Indonesia menjadi tuan rumah karena potensi energi terbarukan di Indonesia sangat besar. Dan menurutnya sejauh ini yang paling diminati adalah geothermal karena lebih ekonomis dibandingkan gelombang air laut atau angin. “Hampir semua perusahaan energi sekarang invest di bidang geothermal termasuk perusahaan minyak, seperti Chevron dan Total“ ujarnya.

Investasi di geothermal memang lebih mahal dibandingkan batubara karena teknologi yang digunakan untuk pengembangan geothermal masih relatif baru dibandingkan batubara. Namun, pengusaha tetap antusias karena sudah ada jaminan pembelian listrik dari PLN dan pemerintah pun sudah menggaransi apabila PLN tidak mampu membayar di tengah jalan.

Garansi ini sudah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No 139 tahun 2011 tentang jaminan kelayakan usaha PLN. “Itu akan sangat membantu karena dia memberikan jaminan kepada investor bahwa PLN akan membayar seluruh tagihan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×