kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Long Weekend, Kunjungan ke Pusat Perbelanjaan Diramal Naik Tipis di Imlek Tahun Ini


Sabtu, 03 Februari 2024 / 11:21 WIB
Long Weekend, Kunjungan ke Pusat Perbelanjaan Diramal Naik Tipis di Imlek Tahun Ini
ILUSTRASI. APPBI mengatakan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan menjelang imlek tahun ini 10%.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Menjelang Imlek dan libur panjang, tingkat kunjungan ke pusat berbelanjaan diperkirakan meningkat. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memperkirakan, kenaikan kunjungan ke pusat berbelanjaan sekitar 10%.

Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja mengatakan peningkatan ini lebih kecil jika dibandingkan dengan periode menjelang Imlek tahun lalu. Ini terjadi karena hari imlek jatuh pada hari terjepit, yaitu di antara hari libur peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW pada Kamis (8/2) dan hari libur yaitu hari Minggu (11/2). Sedangkankan hari raya Imlek jatuh pada Sabtu (10/2). 

“Kalau yang hari kejepit begini banyak yang akan long holiday, jadi ambil cuti,” kata Alphonzus, Rabu (31/1/). 

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham yang Berpotensi Cuan di Tahun Naga Kayu Berikut Ini

Dia mengatakan, masyarakat menengah ke atas biasanya akan memilih bepergian ke luar negeri selama libur panjang ini, sedangkan masyarakat menengah ke bawah akan memilih untuk berwisata keluar kota dibandingkan mengunjungi mall. 

Meski begitu, dia optimistis masa Ramadan dan Idul Fitri tingkat pengunjung akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya dan diprediksi meningkat sekitar 20%-30%. 

Dalam kesempatan yang sama Alphonzus mengatakan akan ada stagnasi dalam pertumbuhan industri ritel dalam negeri sebagai dampak dari kebijakan pengetatan impor berlaku. 

Baca Juga: Ini Sektor yang Menarik untuk Dicermati di Tahun Naga Kayu

Padahal sebelumnya, Alphonzus mengatakan awalnya APPBI optimistis untuk bisa mencapai okupasi atau keterisian mall hingga 90% di tahun 2024. Namun di 2023 menjelang akhir tahun menurut dia banyak yang menunda ataupun membatalkan pembukaan toko-toko baru.

“Ternyata banyak peritel yang menunda ataupun membatalkan pembukaan toko-toko baru di 2024. Jadi okupasi yang tadinya ditargetkan 90%, kami khawatir tidak akan tercapai 90% ini,” tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×