Reporter: Kiki Safitri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asuransi usaha tani padi (AUTP) dinilai sangat membantu para petani dalam melakukan asuransi terhadap lahan yang digunakan untuk menanam. Di tahun keempat pelaksanaan asuransi ini, jumlah lahan yang dikover sudah di atas target 1 juta hektare.
“Sudah bagus, sudah berjalan kurang lebih 4 tahun. Dari awal disipakan 1 juta ha. Di tahun pertama terserap 35%, di tahun kedua naik jadi 75% dan tahun ketiga 100%. Pada tahun keempat sudah melebihi target 1 juta ha untuk asuransi pertanian,” kata Winarno Tohir, Ketua Kontak Tani Nelayan Indonesia kepada KONTAN, Sabtu (24/11).
Winarno menyebut, untuk klaim yang dilakukan petani terhadap beberapa masalah pertanian yang kerap terjadi seperti banjir, serangan hama penyakit dan kekeringan juga tidak mengalami kendala.
“Hampir dikatakan tidak ada kendala, realisasi lancar dan tidak terlalu masalah, karena jumlahnya enggak banyak,” jelasnya.
Winarno menyebutkan bahwa total klaim saat ini cukup banyak dengan pengajuan sekitar 36 juta petani dengan nilai klaim rata-rata di angka Rp 3 jutaan. Pemerintah melalui program AUTP memberikan tanggungan sebesar Rp 6 juta per ha.
Program ini mewajibkan petani membayar 3% dari total tanggungan dengan 80% subsidi pemerintah. Sehingga petani cukup membayar Rp 36.000.
Asuaransi pertanian merupakan upaya perlindungan terhadap petani untuk meminimalisir resiko kerugian atau kegagalan yang mungkin dialami dalam budidaya hasil pertaniannya. Data Kementerian Pertanian menyebutkan pada tahun 2015 ada 42.030 ha yang mengikuti AUTP, akumulasi tahun 2016 sebesar 499.999 ha, dan kemudian di tahun 2017 sebanyak 997.960 ha dan pada tahun 2018 sebanyak 246.785 ha dengan akumulsi per tahun 2018 adalah 1.744.745 ha lahan yang di asuransikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News