kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Luncurkan layanan baru, Baker Huges incar lapangan migas tua di Indonesia


Selasa, 01 Mei 2018 / 18:17 WIB
Luncurkan layanan baru, Baker Huges incar lapangan migas tua di Indonesia
ILUSTRASI. Sumur Minyak (rig) Pertamina di Tambun, Bekasi


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baker Hughes dan GE (General Electric) baru saja menyelesaikan penggabungan dua perusahaan pada tahun lalu menjadi perusahaan bernama BHGE. BHGE beroperasi di Indonesia dan dalam waktu dekat akan meluncurkan layanan jasa penunjang untuk industri migas Indonesia bertajuk Fullstream.

Presiden Direktur BHGE Indonesia Iwan S. Chandra mengatakan layanan Fullstream adalah layanan untuk industri migas yang mulai dari kegiatan di hulu migas yaitu pengeboran hingga ke kegiatan di hilir migas seperti pembuatan LNG Plant hingga pembangkit listrik dengan sistem digital. Dengan konsep ini, BHGE mengicar proyek-proyek di lapangan-lapangan migas yang sudah tua.

"Banyak lapangan-lapangan tua yang kandungan minyaknya kecil. Kami studi lagi. Dengan pengontrolan ini, dari pengeboran sampai produksi bisa kami optimalkan lapangan-lapangan lama bagaimana produksinya, apakah dengan pompa atau pengeboran baru yang tepat sasaran, kami handle dari satu sisi ke sisi lain,"jelas Iwan dalam konferensi pers Senin (30/4).

Iwan sesumbar layanan jasa penunjang ini bisa menaikan produksi hingga 20% untuk lapangan migas yang tua. Kenaikan produksi ini bisa terlihat dalam waktu setahun.

"Yang sudah-sudah dari studi enam bulan, aplikasi enam bulan, jadi satu tahun sudah kelihatan semuanya. Tapi itu memang betul-betul tergantung situasi sumur yang tersedia. Secara rata, enam bulan sesudah studi, tetapi kalau naikkan produksi sumur shut in karena beberapa alasan kami bisa kaji dan bisa lebih cepat lagi," imbuh Iwan.

Saat ini, Iwan bilang BHGE sudah melakukan studi di beberapa lapangan dengan menggunakan layanan Fullstream. Tapi penerapan hasil studi ini masih menunggu model bisnis yang menguntungkan bagi semua pihak.

Beberapa lapangan yang telah dilakukan studi oleh BHGE adalah Blok Salawati dan Blok Srimenggaris. Menurut Iwan, kedua blok migas tersebut memiliki kandungan gas dalam jumlah kecil namun tersebar, sehingga tidak ekonomis jika diproduksi.

Namun dengan layanan baru BHGE, Iwan yakin gas di kedua lapangan tersebut bisa diproduksi dengan lebih ekonomis. Caranya dengan membangun mini LNG Plant. Gas yang diproduksi pun bisa memasok pembangkit listrik dan listrik yang dihasilkan bisa dijual langsung kepada PLN.

"Dari gas kami buat mini LNG lalu dijadikan power, listrik yang kami jual. Semua desa di Wamena sana butuh listrik. Jadi ada peluang buat semua, buat pemda senang, kami dapat kerjaan," jelas Iwan.

Selain kedua blok tersebut, Iwan juga bilang pihaknya mengincar lapangan-lapangan migas tua lainnya seperti Blok Mahakam dan delapan blok terminasi yang saat ini dikelola oleh PT Pertamina (Persero). Apalagi dengan kontrak bagi hasil skema gross split yang diterapkan di blok-blok terminasi ini bisa membuat peluang bagi BHGE.

"Dengan gross split jadi tanggungjawab perusahaan minyak karena sudah tidak ada cost recovery. Oil company ini akan pakai kapital sendiri. Jadi kalau tidak efisien, kemungkinan decision-nya tidak bagus, ya rugi. Mereka akan lihat bisnis model mana yang tepat untuk pengembangan lapangan mereka. Kami sangat menunjang atau mendukung bisnis sistem gross split yang baru," ungkap Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×