Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Rencana PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II untuk meningkatkan status Tanjung Priok menjadi pelabuhan penghubung bertaraf internasional jelas mendapat dukungan perusahaan forwarder. Salah satunya datang dari Maersk Line Indonesia.
Menurut Presiden Direktur Maersk Line Indonesia Jakob Friis Sorensen untuk menjadikan Tanjung Priok sebagai pelabuhan penghubung, Pelindo harus memperhatikan kedalaman lautnya.
"Dermaga kontainer harus bisa menampung kapal long vessels sepanjang 300 meter. Karena itu dibutuhkan kedalaman lebih dari 14 meter Lows Water Surface (mLWS). Crane disana juga harus memiliki kemampuan angkut 100 kontainer per jam per vessel. Serta harus dipastikan tidak
ada pemadaman listrik, dan akses jalan raya yang baik," kata Jakob.
Saat ini kedalaman kolam pelabuhan Tanjung Priok hanya 11 sampai 12 meter mLWS dan baru dapat disandar kapal-kapal pengangkut berkapasitas dibawah 60.000 dead weight ton (dwt). Akhirnya barang-barang dibawa ke Singapura atau Malaysia sebelum berangkat ke Eropa karena kapal besar tidak mau sandar.
Sebelumnya, Pelindo II akan membuka tender pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok sehingga bisa menjadi pelabuhan penghubung (hub port) bertaraf internasional pada Kuartal III 2010.
Ekspansi Tanjung Priok akan dimulai tahun depan. Rencananya tender dilakukan Kuartal III mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News