Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sawit PT Mahkota Group menandatangani perjanjian definitif dengan GREE Energy untuk mengembangkan Proyek Biogas Medan, Sumatera Utara (19/2). Tidak hanya menjalankan prinsip berkelanjutan saja, MGRO bisa mengantongi cuan dari proyek setrum ini.
Melansir keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (20/2), Mahkota Group melalui entitas anak telah menandatangani dua definitive agreement (perjanjian definitif) untuk mengembangkan proyek biogas di Indonesia dengan GREE Energy di dua pabrik kelapa sawit.
Baca Juga: Ini kata Sawit Sumbermas soal kewajiban angkutan kapal laut dan asuransi nasional
Proyek biogas tersebut akan terhubung ke perusahaan listrik Indonesia, PLN, masing-masing dengan Perjanjian Jual-Beli Listrik selama 20 tahun yang saat ini sedang dikembangkan.
Sekretaris Perusahaan Mahkota Group, Elvi menjelaskan nilai investasi proyek biogas, menurut data dari GREE selaku investor adalah berkisar Rp 100 miliar. "Bentuk kerjasama murni GREE sebagai investor yang membangun sedangkan dari pihak MGRO hanya penyediaan gas yang diambil dari limbah hasil produksi sawit," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (24/2).
Proyek biogas dengan total 3 MW ini akan menghasilkan listrik yang bersih dan mampu menjangkau lebih dari 27.000 orang dengan 16 GWh listrik yang dihasilkan per tahun.
Adapun proyek ini berupaya menanggulangi dampak dari perubahan iklim melalui solusi inovatif dengan mengurangi 76.000 ton emisi CO2 per tahun yang setara dengan emisi 42.000 orang.
Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) masih kaji potensi omnibus law
Selain itu, total 13.000 ton BOD (kebutuhan oksigen biologis) akan dibersihkan per tahun, setara dengan limbah domestik yang dihasilkan oleh 1.600.000 orang.
Asal tahu saja, proyek-proyek tersebut akan berkontribusi pada kilang-kilang pengolahan Mahkota Group di Riau yang ditengarai kebutuhan CPO-nya akan meningkat.
Elvi menjelaskan lebih lanjut, skema kerjasamanya yakni listrik yang dihasilkan akan dijual oleh GREE kepada PLN. Kemudian, MGRO juga mendapatkan sharing profit dengan nilai persentase tertinggi 8% yang disesuaikan dengan kapasitas listrik yang dihasilkan.
Adapun secara umum, Elvi menyatakan efisiensi biaya energi tersebut akan didapat PLN selaku pembeli karena produksi listrik tersebut merupakan energi renewable yang ramah lingkungan.
Baca Juga: Hore, India bakal impor 1,1 juta ton olahan CPO dari Indonesia
Aksi yang dilakukan Mahkota Group sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam sektor sawit yakni Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
CEO PT Mahkota Group, Usli Sarsi berharap dengan adanya kemitraan ini, memberikan dampak positif bagi masyarakat. "Dan berkontribusi pada pengurangan emisi, yang sejalan dengan nilai-nilai kami dalam menerapkan standar keberlanjutan ISPO," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (20/2).
Selain itu, Usli menyatakan adanya proyek ini juga dapat memberikan manfaat ke kinerja perusahaan yakni menambah pendapatan.
Pendiri GREE Energy, Nicolas Stirer menambahkan dirinya senang dapat bermitra dengan grup besar seperti Mahkota. "Dengan proyek ini, dapat membantu Mahkota Group dalam mentransimiskan produksi yang lebih berkelanjutan," jelasnya.
Baca Juga: Gandeng GREE Energy, Mahkota Group kembangkan proyek biogas
Adapun Nicolas menyatakan dibangunnya proyek biogas ini dapat mengurangi secara dramatis emisi gas rumah kaca dari kedua pabrik Mahkota Group. Kemitraan ini juga akan mendorong ekonomi lokal dan mempromosikan pembangunan yang inklusif dan kesejahteraan di desa-desa di sekitar proyek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News