CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Makanan Impor Mulai Langka di Supermarket


Minggu, 08 Februari 2009 / 10:56 WIB


Reporter: Aprillia Ika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Imbas pengetatan beberapa barang impor, termasuk makanan dan minuman, dampaknya sudah mulai terasa. Beberapa supermarket yang menjajakan makanan dan minuman impor untuk para ekspatriat mulai mengalami kelangkaan stok. Sementara itu, beberapa hotel mulai kehabisan stok wine (anggur).

Sekadar menyegarkan ingatan, Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 56 Tahun 2008 mulai bergulir sejak 1 Februari 2009. Permendag tersebut mengatur tentang pembatasan impor produk garmen, mainan anak, alas kaki serta makanan dan minuman.

Pemberlakuan Permendag tersebut mulai terasa di beberapa ritel modern yang menjual makanan dan minuman impor. Sebut saja di The Foodhall Senayan City. Setelah Permendag tersebut berlaku, beberapa produk yang belum memiliki cap dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) langsung ditarik dari peredaran.

Produk-produk tersebut antara lain produk makanan kaleng, biskuit, serta minuman impor merek tertentu. "Pihak kami takut kalau ada razia dari BPOM," kilah Sandy, salah satu pegawai The Foodhall yang ditemui KONTAN (6/2).

Walaupun begitu, rak-rak The Foodhall masih penuh dengan makanan dan minuman impor yang telah mendapat izin BPOM. Artinya, stok makanan dan minuman impor di The Foodhall masih terjaga untuk beberapa pekan ke depan.

Kondisi berbeda terjadi di Bali Deli Plaza fX Senayan. Di tempat ini, banyak pengunjung yang rata-rata ekspatriat harus kecewa. Dalam satu rak, produk makanan dan minuman impor seperti sayuran, buah, aneka jus, minuman anggur, biskuit, sereal dan beberapa makanan ringan impor lainnya tidak bisa lagi ditemui. Kalaupun ada, hanya tinggal beberapa buah saja.

Pihak Bali Deli sendiri menampik berita bahwa kekosongan stok barang impor di Bali Deli adalah akibat dari kebijakan Permendag. Menurut salah seorang staf Bali Deli, kosongnya stok barang di tempat ini sudah berlangsung selama dua pekan. "Bali Deli akan pindah tempat entah di Kemang atau di Mega Kuningan. Makanya kita stop order stok barang," jelas Ery, salah seorang penjaga counter sayuran di Bali Deli.

Lain lagi dengan keadaan di toko All Fresh Mall Ambassador, Kuningan. Di toko ini, beberapa buah impor dari Thailand mulai langka. Herannya, jeruk Imlek yang beberapa waktu lalu langka malah banyak ditemui. Selain itu, beberapa produk biskuit dari Thailand dan China juga mulai langka. Juga, beberapa produk bumbu, mi, serta minyak goreng China.

"Sudah dua minggu ini pasokan beberapa produk impor dari All Fresh pusat terhenti," ujar Heni, salah satu pegawai All Fresh. Tak heran jika disemua cabang All Fresh mengalami kekurangan stok barang tersebut. Menurut Heni, beberapa produk dari Thailand malah tidak datang sama sekali. "Pihak Thailand-nya yang belum kasih barang," lanjutnya.

Walaupun begitu, Heni sama sekali tidak tahu menahu apakah kelangkaan beberapa produk impor tersebut akibat aturan baru Permendag atau bukan. "Wah, itu urusan pusat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×