Reporter: Yudo Widiyanto | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Pengembang situs jual beli online atau e-commerce di Indonesia terus gencar mengembangkan penggunaan sistem pembayaran (payment system) untuk transaksi di situsnya. Selain menawarkan kemudahan transaksi jual beli, pengembang juga mengincar peningkatan pendapatan.
Salah satunya adalah PT Tokopedia. Leontinus Alpha Edison, pemilik Tokopedia menuturkan telah meneken kerjasama dengan sejumlah mitra yakni PT XL Axiata, Bank Mandiri, dan pengelola situs Unik (Uang Elektronik) untuk payment system. "Bulan depan, sistem ini akan kami luncurkan," ungkapnya, Jumat (14/10).
Melalui payment system, para anggota situs belanja tidak perlu repot mengirimkan dan menerima uang hasil transaksi melalui lintas rekening antar-bank. Anggota situs cukup mendaftarkan rekening bank dan mengisi saldo aplikasi payment system di situs belanja. Saldo tersebut bakal dipakai oleh para anggota tiap bertransaksi.
Menurut Leontinus, payment system bisa menjadi salah satu cara perusahaan pengelola situs untuk meraih untung. Sejak tahun 2009 hingga saat ini, Tokopedia masih belum memperoleh untung. "Kalau melalui payment system, kami bisa meningkatkan pendapatan dari fee transaksi," ungkapnya.
Namun, meski kerjasama sudah diteken, Tokopedia masih membahas nilai fee transaksi dengan para mitra untuk diterapkan kepada anggota. "Berdasarkan rencana, ada sejumlah paket fee transaksi yang masih dalam proses penggodokan," ungkapnya.
Leontinus menargetkan pengguna payment system mencapai 10%-15% dari total anggota Tokopedia yang kini sebanyak 107.000, seiring peningkatan aktivitas jual beli. "Peningkatan transaksi menggambarkan kebutuhan sistem pembayaran," ungkapnya.
Menurut Leontinus, pada Agustus 2011 lalu, transaksi antar-anggota di Tokopedia mencapai Rp 26 miliar, sedangkan di September naik menjadi Rp 29 miliar. Tokopedia rata-rata dikunjungi 300.000 pengguna internet tiap bulan. "Tahun depan naik jadi 600.000," ungkapnya.
Selain Tokopedia, PT Darta Media Indonesia lewat situs Kaskus juga mengembangkan payment system dengan nama KasPay. Kaskus bekerjasama dengan BCA awal tahun 2011 untuk mengembangkan KasPay. "Selain mudah, KasPay lebih aman," tutur Ken Dean Lawadinata, CEO Kaskus.
Saat ini, pengguna KasPay Kaskus telah mencapai 60.000 anggota. Target jangka panjang bisa mencapai 10% dari dari anggota Forum Jual Beli (FJB) yang sebanyak 7 juta anggota. Lewat Kaspay, Kaskus mengambil fee sebesar 0,5% dari nilai transaksi.
Ken berpendapat, fee transaksi masih terlalu kecil karena idealnya hingga 3%. Namun, pihaknya tidak bisa sembarangan menerapkan fee terlalu besar. "Nanti mereka bisa beralih," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News