Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) sudah memproduksi batubara sebanyak 22 juta ton sampai September 2018. Direktur BYAN Jenny Quantero mengatakan, pihaknya menargetkan mampu memproduksi total batubara 25 juta ton hingga 28 juta ton di tahun ini.
Pertumbuhan produksi batubara ini berasal dari konsesi Tabang karena ada mobilisasi peralatan tambahan oleh kontraktor seiring dengan cuaca yang mendukung. Produksi dari konsesi Tabang ini menyumbang 80% terhadap total produksi BYAN.
Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, BYAN menyiapkan investasi hingga US$ 225 juta untuk tiga tahun ke depan yang diperoleh dari kas internal.
Sementara pada tahun ini, BYAN mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 80 juta hingga US$120 juta. "Serapan capex per September 2018 sekitar US$ 58 juta," ungkap Jenny kepada Kontan.co.id, Jumat (2/11).
Alokasi belanja modal ini salah satunya digunakan untuk meningkatkan fasilitas infrastruktur di konsesi Tabang. Memang, pengembangan konsesi Tabang saat ini masih menjadi fokus bisnis BYAN. Sayangnya, ia belum dapat menyampaikan peningkatan produksi dari konsesi tersebut. "Untuk tahun depan masih lagi disusun," imbuhnya.
Sebagai informasi, saat ini BYAN memiliki luas konsesi 126.293 hektare yang berlokasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Sedangkan untuk kinerja keuangan, pada tahun ini BYAN menargetkan pendapatan sebesar US$ 1,2 miliar hingga US$ 1,43 miliar. Per September 2018, BYAN menorehkan pendapatan sebanyak US$ 1,24 miliar melonjak 73,12% ketimbang periode sama tahun lalu sebesar US$ 717,62 juta.
BYAN mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan pada entitas induk sebesar US$ 388,04 juta, meningkat 80,12% ketimbang periode sama tahun lalu sebesar US$ 215,43 juta. "Kami optimistis dapat mencapai target pendapatan sebesar US$ 1,45 miliar pada tahun ini," kata Jenny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News