kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Makin Membengkak, Pertamina Prediksi Kebutuhan LPG 3 Kg Tahun Ini Melebihi Kuota


Rabu, 14 Juni 2023 / 13:56 WIB
Makin Membengkak, Pertamina Prediksi Kebutuhan LPG 3 Kg Tahun Ini Melebihi Kuota
ILUSTRASI. PT Pertamina Patra Niaga memproyeksikan kuota LPG Subsidi di sepanjang tahun ini mencapai 8,2 juta metrik ton (MT)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Patra Niaga memproyeksikan kuota LPG Subsidi di sepanjang tahun ini mencapai 8,2 juta metrik ton (MT) atau lebih tinggi daripada kuota LPG subsidi di tahun ini yang sebesar 8 juta MT.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, realisasi penyaluran LPG 3 kg sampai dengan Mei 2023 sebesar 3,32 juta MT atau 41,6% dari kuota yang ditetapkan tahun ini sebesar 8 juta MT.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengatakan, data penyaluran LPG 3 kg hingga Mei 2023 yang disampaikan Kementerian ESDM tidak banyak berbeda dengan yang dimiliki Pertamina.

Hanya saja, Alfian lebih menyoroti tren penyaluran LPG subsidi atau public service obligation (PSO) pada Januari-Mei 2023 yang meningkat 5% dibandingkan periode sama di Januari-Mei 2022. Adapun realisasi penyaluran LPG 3 kg ini lebih besar 8,4% dibandingkan kuota pada periode year to date (YTD) Januari-Mei 2023

“Berdasarkan prognosa kami di Desember 2023 penyaluran LPG 3 kg akan over 2,7% dari kuota atau mencapai 8,2 juta MT,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI bersama Dirjen Migas ESDM dan Pertamina, Rabu (14/6).

Baca Juga: Penjualan LPG Non-Subsidi Terus Menyusut Sejak 2019

Alfian menggaris bawahi, nilai subsidi LPG 3 kg sampai dengan Mei 2023 yang sudah terealisasi sebesar Rp 34 triliun. Sementara anggaran subsidi LPG 3 kg dalam APBN sebesar Rp 117 triliun.

Sedangkan menurut perhitungan Pertamina, nilai subsidi LPG 3 kg untuk 8 juta MT hanya sebesar Rp 85,45 triliun. Artinya, selisih antara anggaran subsidi dan prognosa Pertamina ada kelebihan Rp 32,4 triliun.

Alfian menyatakan, pihaknya mengusulkan selisih nilai tersebut digunakan untuk menambah volume subsidi LPG 3 kg yang akan lebih 2,7% menjadi 8,2 juta MT.

“Kalau ditanya ada kelebihan sekitar Rp 32 triliun ini bisa mengkompensasi untuk selisih 2,7% over kuota LPG tersebut,” ucap Alfian.

Berdasarkan kuota yang saat ini yakni 8 juta MT, seluruh regional marketing di prognosokan akan mengalami over kuota di akhir tahun hingga 102,9% dari kuota.

Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menyatakan penambahan kuota yang diharapkan Pertamina sudah disetujui.

Untuk menanggulangi makin membengkaknya konsumsi LPG 3 kg, Kementerian ESDM melaksanakan registrasi untuk penyaluran subsidi tepat sasaran. Nantinya penyaluran real akan dilihat pada proses registrasi.

Menurut dugaan Kementerian ESDM, selama ini kuota LPG 3 kg selalu jebol lantaran penyalurannya tidak tepat sasaran.

“Kami duga dipakai di tempat yang engga berhak mendapatkan subsidi. Misalnya di rumah makan tidak boleh itu yang mau kita arahkan untuk jangan sampai barang subsidi ini dipakai oleh yang tidak berhak,” kata Tutuka.

Baca Juga: Penyaluran LPG Subsidi Sudah Capai 41,6% Hingga Mei 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×