kontan.co.id
banner langganan top
Rabu, 19 Maret 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   14.000   0,80%
  • USD/IDR 16.530   -100,00   -0,61%
  • IDX 6.312   88,27   1,42%
  • KOMPAS100 903   6,88   0,77%
  • LQ45 712   2,66   0,38%
  • ISSI 198   3,50   1,80%
  • IDX30 373   2,21   0,60%
  • IDXHIDIV20 448   3,53   0,79%
  • IDX80 103   0,27   0,27%
  • IDXV30 108   0,52   0,49%
  • IDXQ30 122   0,86   0,71%
  • EMAS 1.759.000   14.000   0,80%
  • USD/IDR 16.530   -100,00   -0,61%
  • IDX 6.312   88,27   1,42%
  • KOMPAS100 903   6,88   0,77%
  • LQ45 712   2,66   0,38%
  • ISSI 198   3,50   1,80%
  • IDX30 373   2,21   0,60%
  • IDXHIDIV20 448   3,53   0,79%
  • IDX80 103   0,27   0,27%
  • IDXV30 108   0,52   0,49%
  • IDXQ30 122   0,86   0,71%
  • EMAS 1.759.000   14.000   0,80%
  • USD/IDR 16.530   -100,00   -0,61%
  • IDX 6.312   88,27   1,42%
  • KOMPAS100 903   6,88   0,77%
  • LQ45 712   2,66   0,38%
  • ISSI 198   3,50   1,80%
  • IDX30 373   2,21   0,60%
  • IDXHIDIV20 448   3,53   0,79%
  • IDX80 103   0,27   0,27%
  • IDXV30 108   0,52   0,49%
  • IDXQ30 122   0,86   0,71%

Mal Kini Bukan Sekadar Tempat Berbelanja, Tren Lifestyle Mall Kian Menguat


Rabu, 19 Maret 2025 / 05:40 WIB
Mal Kini Bukan Sekadar Tempat Berbelanja, Tren Lifestyle Mall Kian Menguat
ILUSTRASI. Dekorasi berbentuk bintang dan bulan sabit menghiasi Mal Botani Square di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/3/2025). Hiasan dekorasi dengan tema Ramadhan Harmony itu dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadhan 1446 Hijriyah sekaligus untuk menarik perhatian pengunjung untuk berbelanja di pusat perbelanjaan tersebut. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/rwa.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fungsi utama pusat perbelanjaan atau mal kini tidak lagi hanya sebagai tempat berbelanja.

Tren pengembangan lifestyle mall di Indonesia semakin menguat, seiring dengan perubahan pola konsumsi masyarakat yang lebih mengutamakan pengalaman dibandingkan sekadar berbelanja.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyatakan bahwa agar dapat bertahan, mal harus menghadirkan fungsi tambahan selain sebagai pusat perbelanjaan, terutama bagi mal yang berlokasi di kota-kota besar.

Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) Bakal Kembangkan Jaringan Mal ke Wilayah Baru

"Salah satu fasilitas publik yang menjadi tempat masyarakat berinteraksi sosial adalah mal. Jika mal tidak mampu menyediakan fasilitas tersebut, maka pelanggan akan meninggalkannya," ujar Alphonzus kepada Kontan.co.id pekan lalu.

Ia menjelaskan bahwa setelah pandemi mereda beberapa tahun lalu, hal pertama yang dicari masyarakat bukanlah aktivitas berbelanja.

"Selama pandemi Covid-19, belanja sudah dapat dilakukan melalui e-commerce atau belanja online. Namun, setelah kebijakan pembatasan sosial dicabut, masyarakat justru lebih mencari interaksi sosial secara langsung, bukan hanya di dunia maya," jelasnya.

Oleh karena itu, para pengembang dan pengelola mal harus menyediakan ruang dan fasilitas yang memungkinkan pelanggan untuk berinteraksi sosial, sehingga pusat perbelanjaan tidak hanya berfungsi sebagai tempat belanja, tetapi juga sebagai pusat aktivitas dan pengalaman.

Customer Experience Jadi Kunci

Menurut Alphonzus, pusat perbelanjaan kini harus mampu menciptakan pengalaman atau customer journey yang menarik bagi pengunjung.

"Customer experience atau customer journey dapat dibangun melalui desain gedung serta kombinasi tenant (tenant mix) yang tepat," tambahnya.

Baca Juga: Perluas Pasar Huawei Experience Store Hadir di Mal Bali Galeria

Senada dengan hal tersebut, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menyatakan bahwa konsumen saat ini lebih mengutamakan pengalaman yang berkesan dibandingkan hanya sekadar berbelanja.

"Tren ini selaras dengan pertumbuhan lifestyle mall di seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia, di mana terjadi perubahan perilaku konsumen yang datang ke mal bukan lagi hanya untuk berbelanja," ujar Director of Business Development PWON, Ivy Wong.

Menurutnya, mal kini lebih banyak dijadikan sebagai destinasi rekreasi keluarga, pusat gaya hidup, tempat hiburan, kuliner, dan berbagai aktivitas sosial, termasuk menghadiri berbagai acara yang diadakan di dalam mal.

Untuk menjawab perubahan tren ini, PWON meningkatkan alokasi tenant untuk kategori Food & Beverage (F&B) dan entertainment dalam komposisi tenancy mix mereka.

Tren Lifestyle Mall sebagai Peluang

Sejalan dengan PWON, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) juga melihat tren ini sebagai peluang untuk menghadirkan mal yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Direktur MTLA, Olivia Surodjo, menyatakan bahwa pusat perbelanjaan kini tidak hanya berfokus pada ritel, tetapi juga pada pengalaman dan gaya hidup.

Baca Juga: Jakarta Bakal Kedatangan 4 Mal Baru Tahun Ini, di Mana Saja Lokasinya?

"Konsep lifestyle mall yang mengombinasikan shopping, dining, dan entertainment kini menjadi pilihan utama masyarakat," ujar Olivia.

Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan tahun ini, MTLA akan mengembangkan beberapa pusat perbelanjaan, salah satunya adalah perluasan Grand Metropolitan di Bekasi.

Dengan semakin berkembangnya tren lifestyle mall, pusat perbelanjaan di Indonesia terus beradaptasi untuk menghadirkan lebih dari sekadar tempat berbelanja, melainkan juga sebagai pusat gaya hidup dan hiburan bagi masyarakat.

Selanjutnya: Diesel Turun Harga, Cek Harga BBM di Pertamina, Shell, BP dan Vivo, Rabu (19/3)

Menarik Dibaca: Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Rabu 19 Maret 2025 Menuju Yogyakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×