kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mal yang kosong seluas 4 kali Plaza Indonesia!


Selasa, 15 Oktober 2013 / 11:05 WIB
Mal yang kosong seluas 4 kali Plaza Indonesia!
ILUSTRASI. Ilustrasi repatriasi jenazah Eril. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN


Reporter: Dyah Megasari |

Jakarta menyisakan ruang-ruang kosong pusat belanja seluas empat kali luas Plaza Indonesia. Ini artinya, terdapat sekitar 321.743 meter persegi luas mal yang tidak terserap pasar. Sementara secara kumulatif, pusat-pusat belanja yang terserap hingga kuartal III tahun 2013 nyaris sebesar 2,5 juta meter persegi.

Sementara mal yang kosong di kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek), mencapai 256.364 meter persegi atau sepadan dengan tiga kali luas area sewa Plaza Indonesia. Mal di kawasan Bodetabek secara kumulatif seluas 1,1 juta meter persegi.

Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, mengatakan, tingkat kekosongan tersebut disebabkan oleh depresiasi rupiah yang berdampak pada tingginya biaya operasional. Dengan demikian, para tenan memutuskan untuk merelokasi tempat usahanya dari mal dengan harga sewa tinggi ke mal dengan harga sewa kompetitif.

"Pemilik gedung tentunya lebih paham dengan kondisi para penyewanya. Oleh karena itu, mereka berupaya keras melakukan pendekatan supaya para penyewa dapat bertahan dengan harga sewa baru," ujar Ferry.

Pendekatan tersebut, jelas Ferry, bermacam-macam. Ada yang memberikan toleransi tenggat waktu pembayaran biaya servis (service charge) selama waktu tertentu, bahkan ada pula yang sama sekali membebaskan biaya sewa plus biaya servis selama enam bulan berturut-turut.

"Hal tersebut harus dilakukan sebagai konsekuensi dari ketatnya persaingan pusat belanja di Jakarta," imbuhnya.

Meski mengalami tingkat kekosongan sebanyak itu, kinerja mal-mal eksisting yang ada sekarang justru mencatat perbaikan tingkat hunian. Perbaikan sebesar 1,3% dari kuartal sebelumnya menjadi 88,5%.

Tingkat hunian kuartal III stabil karena pasokan baru pusat belanja di Jakarta nihil. Sementara pasokan baru di Bodetabek berasal dari Grand Metropolitan Bekasi, Grand Galaxy Bekasi, dan The Breeze Tangerang. Dengan demikian, tingkat hunian mal di kawasan ini mencapai 81,2% atau turun sebesar 2,79%. (Hilda B Alexander/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×