Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kalon Holdings, Co., Ltd. telah memulai proses akuisisi Mandom Corporation, parent company sekaligus pemegang saham pengendali PT Mandom Indonesia Tbk (TCID). Begitu rampung, Kalon bakal menjadi pengendali tidak langsung TCID.
“Kalon telah memulai proses yang bertujuan untuk mengakuisisi seluruh saham Mandom Corporation melalui penawaran tender atas saham-saham Mandom Corporation,” ungkap Direktur Representatif Mandom Corporation Ken Nishimura, dikutip Jumat (26/9/2025).
Kalon bakal menawarkan untuk membeli paling sedikit 25,28 juta saham Mandom Corporation yang mana setara dengan 56,02% dari total modal disetor. Dengan diselesaikannya penawaran, Kalon bakal menjadi pemegang saham pengendali baru Mandom Corporation.
Baca Juga: Keluhan Mobil Lexus Mogok Usai Isi BBM Telah Selesai, Pertamina Jelaskan Penyebabnya
Hingga saat ini Mandom Corporation memiliki 65,23% saham TCID sebagai pemegang saham pengendali. Namun mengingat transaksi yang terjadi merupakan pengambilalihan yang berlangsung di luar Indonesia, tak ada perubahan pemegang saham di TCID.
Dengan kata lain, Mandom Corporation tetap menjadi pemegang saham pengendali TCID dengan proporsi kepemilikan saham yang tak berubah.
Perjanjian transaksi dasar antara Mandom Corporation dan Kalon Holdings telah dilakukan pada 10 September lalu. Akuisisi ini disebutkan bertujuan untuk memberi dukungan pertumbuhan multiaspek untuk ekspansi lebih lanjut dan peningkatan bisnis Mandom Corporation yang sudah ada.
Terkait itu, TCID mengaku belum dapat membuka potensi perubahan yang terjadi pada perseroan.
“Karena terkait proses di parent company, kami menunggu progres di sana,” ungkap Corporate Secretary TCID Alia Dewi kepada Kontan, Jumat (26/9/2025).
Yang pasti, hingga saat ini perseroan tengah fokus mengupayakan pertumbuhan pendapatan serta membalikkan rugi yang tercatat pada tahun 2024 lalu.
Memang, pada tahun penuh 2024 perseroan gagal menumbuhkan top line dengan catatan penjualan bersih sebesar Rp 1,86 triliun, turun 9,31% secara tahunan atau year-on-year (yoy). Dus, posisi laba bersih tahun berjalan Rp 38,11 miliar pada 2023 merosot menjadi rugi bersih sebesar Rp 124,75 miliar.
Beruntung, pada semester I-2025 perseroan berhasil menumbuhkan penjualan bersih hingga 25,60% yoy menjadi Rp 1,07 triliun. Pun, rugi bersih periode berjalan sebesar Rp 41,68 miliar pada 2024 berhasil dibalik menjadi laba sebesar Rp 48,44 miliar.
Demi menggenjot menggenjot kinerja, Alia bilang perseroan bakal melakukan berbagai langkah strategis, di antaranya dengan meluncurkan lebih banyak produk baru inovatif, memperkuat sales channel termasuk e-commerce, dan aktif di setiap consumer touch points.
Hingga kini, Alia bilang semua kategori ada produk baru, mulai dari hair care, fragrance, dan juga kosmetik dari Pixy.
Untuk tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) dengan kisaran nominal sama seperti tahun lalu, yakni dalam range Rp 70 miliar–Rp 80 miliar.
“Regular capex saja, kami tidak ada investasi besar tahun ini,” sebut Alia.
Baca Juga: Tagih 200 Penunggak Pajak, Komisi XI DPR RI: Bisa Kurangi Defisit Tanpa Utang Baru
Selanjutnya: Tips Aman Memilih Obat dan Pesan Penting dari Apoteker
Menarik Dibaca: Tips Aman Memilih Obat dan Pesan Penting dari Apoteker
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News