Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah tidak selalu memberikan kerugian para pengusaha, setidaknya bagi PT Sri Rejeki Isman Tbk. Tahun ini, mereka mencoba meningkatkan kontribusi pasar ekspor sebesar 5%.
Welly Salim, sekretaris perusahaan Sri Rejeki Isman menyatakan, pihaknya menargetkan dapat memperbesar porsi ekspor ke Asia, Eropa, Australia, Timur Tengah, dan Afrika.
“Khusus untuk Afrika saat ini memiliki potensi yang baik juga karena adanya dukungan dari beberapa lembaga keuangan untuk mendukung perluasan ekspor ke sana,” ujar Welly kepada Kontan.co.id, Jumat (6/7).
Dengan begitu tahun ini perusahaan akan mengupayakan peningkatan kontribusi ke pendapatan dari ekspor menjadi 56% - 58%. Berdasarkan catatan kontan.co.id, sepanjang tahun 2017 perusahaan ini mencatatkan penjualan ekspor sebesar 53,5% atau sebesar US$ 404,86 juta dari total penjualan US$ 759,34 juta.
Untuk itu, perusahaan juga berusaha menambahkan produk baru. “Produk yang akan ditambahkan ditekankan pada produk-produk yang bernilai tambah tinggi,” ujarnya. Hal tersebut dilakukan juga sebagai upaya untuk meningkatkan laba bersih perusahaan.
Tahun ini, perusahaan menambah kapasitas untuk benang, kain mentah, kain jadi, dan pakaian jadi. Peningkatan kapasitas tersebut untuk mendukung perseroan dalam mengembangkan produk-produk baru yang bernilai tambah tinggi. “Peningkatan utilisasi sebagai strategi untuk mencapai target pertumbuhan penjualan 35% atau sekitar US$ 1,03 miliar,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News