Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
Presiden Direktur Lotte Chemical Indonesia Lee Kwan Ho mengatakan, kompleks petrokimia ini memiliki kapasitas 2 juta ton per tahun yang terdiri dari produksi ethylene 1 juta ton pertahun, propylene 520.000 ton pertahun, dan sisanya 480.000 ton produk turunan lainnya seperti polypropylene, BTX, dan Butadiena sebagai material manufaktur untuk ban.
Melansir pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, setelah pabrik ini resmi beroperasi, hasilnya akan digunakan untuk memenuhi permintaan domestik maupun global.
Vice Chairman & CEO Lotte Group Chemical Business Sector, Kim Gyo Hyun mengatakan LINE Project akan memiliki keterkaitan yang luas, memberikan nilai tambah dan eksternalitas yang tinggi bagi perekonomian. Selain itu juga memiliki nilai strategis bagi perekonomian nasional Indonesia.
"Kami mengapresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan atas dukungannya dalam mewujudkan proyek ini, khususnya kepada pemeirntah Indonesia baik di pusat maupun daerah," ujarnya.
Kim mengharapkan, pemerintah Indonesia terus memberikan dukungan atas keberhasilan investasi berskala besar oleh Lotte Chemical ini untuk membawa manfaat bagi perekonomian secara keseluruhan.
Ia juga mengungkapkan, pihaknya menanti produksi massal kendaraan listrik, selain itu investasi tambahan berskala besar pada pabrik baterai serta investasi pembuatan pabrik baja.
Sebagai informasi saja, struktur kepemilikan saham Lotte Chemical Indonesia saat ini sebanyak 49% dimiliki Lotte Chemical Corporation dan 51% dimiliki Lotte Chemical Titan Holding Berhad - Malaysia.
Lotte Chemical Corporation sendiri memiliki 76% kepemilikan saham di Lotte Chemical Titan Holding Berhad. Nantinya pembiayaan proyek direncakan dengan struktur komposisi utang-ekuitas 60:40.
Baca Juga: Investasi perusahaan asal Korea Selatan menempati urutan 5 terbesar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News