Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah 4 tahun mangkrak, proyek kompleks Petrokimia hilir atau LOTTE Chemical Indonesia New Ethylene Project (LINE Project) di Cilegon, Banten yang dibangun PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) akhirnya memulai pekerjaan konstruksi pada tahun ini.
Pembangunan proyek ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian Engineering, Procurement & Construction (EPC) antara Presiden Direktur Lotte Chemical Indonesia, Lee Kwan Ho selaku pemilik proyek dengan President & CEO of Lotte Engineering & Construction, Ha Suk-Joo, serta dengan COO Hyundai Engineering & Co Ltd Corporation Basic Chemicals, Hwang Jin Koo.
Dalam kesempatan yang sama, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) antara Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia dan Vice Chairman & CEO, Lotte Group Chemical Business Sector, Kim Gyo Hyun sehubungan dengan fasilitas percepatan realisasi investasi.
Bahlil masih teringat ketika saat masuk menjadi anggota kabinet di pemerintahan Presiden Jokowi, salah satu masalah dan penugasan yang harus diselesaikannya adalah investasi mangkrak sebesar Rp 708 triliun. Adapun pada investasi mangkrak tersebut, Lotte juga masuk di dalamnya dengan investasi sekitar US$ 4 miliar atau lebih dari Rp 60 triliun.
"Investasi Lotte yang sama-sama disaksikan pada hari ini merupakan tindak lanjut dari investasi yang mangkrak selama 4 tahun karena masalah tanah atau sengketa tanah di Cilegon. Namun berkat kerja keras tim Lotte dan Dubes Korea di Indonesia bersama dengan Kementerian terkait, akhirnya ini bisa selesai," jelas Bahlil saat ditemui Kontan.co.id di Jakarta, Jumat (7/1).
Baca Juga: Lotte Chemical Titan (FPNI) fokus garap pasar domestik pada tahun ini
Selain karena terganjal masalah tanah, pembangunan LINE Project ini juga terhambat pandemi Covid-19 sehingga baru bisa terealisasi di tahun ini.
Bahlil mengapresiasi investasi yang dilakukan Lotte Chemical Indonesia ini dapat melahirkan produk-produk substitusi impor yang diharapkan meningkatkan neraca perdagangan Indonesia, di sisi lain juga mendatangkan devisa, dan menciptakan lapangan kerja.
Asal tahu saja, saat ini lebih dari 50% kebutuhan produk petrokimia dalam negeri di Indonesia dipenuhi oleh barang impor.
Investasi dengan nilai US$ 4 miliar ini merupakan investasi luar negeri terbesar sejauh ini yang dilakukan grup perusahaan Lotte Chemical Corporation (LCC). Proyek kompleks petrokimia ini memulai pekerjaan konstruksi pada 2022 dan selesai pada 2025.
Baca Juga: Permintaan plastik meningkat, penjualan Lotte Chemical Titan (FPNI) terungkit
Presiden Direktur Lotte Chemical Indonesia Lee Kwan Ho mengatakan, kompleks petrokimia ini memiliki kapasitas 2 juta ton per tahun yang terdiri dari produksi ethylene 1 juta ton pertahun, propylene 520.000 ton pertahun, dan sisanya 480.000 ton produk turunan lainnya seperti polypropylene, BTX, dan Butadiena sebagai material manufaktur untuk ban.
Melansir pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, setelah pabrik ini resmi beroperasi, hasilnya akan digunakan untuk memenuhi permintaan domestik maupun global.
Vice Chairman & CEO Lotte Group Chemical Business Sector, Kim Gyo Hyun mengatakan LINE Project akan memiliki keterkaitan yang luas, memberikan nilai tambah dan eksternalitas yang tinggi bagi perekonomian. Selain itu juga memiliki nilai strategis bagi perekonomian nasional Indonesia.
"Kami mengapresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan atas dukungannya dalam mewujudkan proyek ini, khususnya kepada pemeirntah Indonesia baik di pusat maupun daerah," ujarnya.
Kim mengharapkan, pemerintah Indonesia terus memberikan dukungan atas keberhasilan investasi berskala besar oleh Lotte Chemical ini untuk membawa manfaat bagi perekonomian secara keseluruhan.
Ia juga mengungkapkan, pihaknya menanti produksi massal kendaraan listrik, selain itu investasi tambahan berskala besar pada pabrik baterai serta investasi pembuatan pabrik baja.
Sebagai informasi saja, struktur kepemilikan saham Lotte Chemical Indonesia saat ini sebanyak 49% dimiliki Lotte Chemical Corporation dan 51% dimiliki Lotte Chemical Titan Holding Berhad - Malaysia.
Lotte Chemical Corporation sendiri memiliki 76% kepemilikan saham di Lotte Chemical Titan Holding Berhad. Nantinya pembiayaan proyek direncakan dengan struktur komposisi utang-ekuitas 60:40.
Baca Juga: Investasi perusahaan asal Korea Selatan menempati urutan 5 terbesar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News