Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
Kedua perusahaan startup tersebut dipimpin oleh teman kuliah yang bertemu saat belajar di Harvard Business School. Gojek dipimpin Co-founder dan Chief Executive Officer Nadiem Makarim. Sementara Grab dikomandani Co-founder dan CEO Anthony Tan.
"Mereka melihat titik terang di pasar pengiriman makanan karena menawarkan margin yang jauh lebih menarik daripada bisnis naik-naik yang lebih mapan," kata Florian Hoppe, mitra Bain & Co yang berbasis di Singapura.
Menurutnya, saat ini, pasar pengiriman makanan masih jauh lebih kecil daripada pasar transportasi di Asia Tenggara. Tapi dalam lima tahun ke depan pendapatannya akan setara atau atau lebih besar dari bisnis transportasi.
Baca Juga: Pertimbangkan pengguna dan regulasi, Go-Jek berhati-hati dalam pengembangan PayLater
Secara global, industri pesanan makanan online telah tumbuh menjadi bidang yang sangat kompetitif, yang telah mengarah pada konsolidasi. Kue bisnis ini diperkirakan mencapai US$ 300 miliar.
Di Indonesia, pengiriman makanan online hanya menyumbang 1,3% dari total pasar makanan, dibandingkan dengan 8% di AS dan sekitar 12% di Cina, menurut data dari Euromonitor.
"Kami hanya menyasar permukaan dalam hal penetrasi di bagian dunia ini. Kami benar-benar percaya bahwa ini adalah peluang besar," kata Catherine Sutjahyo, Chief Food Officer Gojek seperti dilansir Bloomberg.
Di tempat lain di dunia, perusahaan seperti Uber juga secara agresif pindah ke bisnis pengiriman makanan untuk mencari margin keuntungan yang lebih tinggi. setelah melihat pencapaian Gojek dan Grab di Asia Tenggara.
Apalagi Gojek dan Grab juga menawarkan pembayaran digital dan berbagai layanan lainnya. Gojek, yang memproses US$ 2 miliar transaksi pengiriman makanan pada tahun 2018, tidak puas hanya dengan pencapaian ini.
Baca Juga: Gojek masih menjadi isu hangat di Malaysia
Perusahaan ini juga menggunakan data dan pembelajaran mesin untuk mempelajari pola konsumsi, perilaku pengemudi dan lalu lintas.
Jadi ketika pengguna membuka aplikasinya, perusahaan memperhitungkan lokasi mereka, waktu, dan perilaku masa lalu mereka untuk memprediksi keinginan mereka yang paling mungkin. Aplikasi GoFood menawarkan rekomendasi yang dipersonalisasi berdasarkan apa yang biasanya dipesan pengguna dan makanan yang telah mereka nilai.
Sejak Gojek memulai ekspansi internasional akhir tahun lalu, GoFood telah tersedia di Hanoi, Kota Ho Chi Minh dan Bangkok, dan mengintensifkan persaingan dengan Grab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News