kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.274   -99,00   -0,60%
  • IDX 7.927   68,06   0,87%
  • KOMPAS100 1.113   9,98   0,90%
  • LQ45 829   6,70   0,81%
  • ISSI 265   0,63   0,24%
  • IDX30 429   3,15   0,74%
  • IDXHIDIV20 497   3,62   0,73%
  • IDX80 125   1,07   0,86%
  • IDXV30 133   1,90   1,45%
  • IDXQ30 139   1,18   0,85%

Mark Dynamics Indonesia (MARK) masih kaji ulang untuk ekspansi ke produk sanitasi


Minggu, 24 November 2019 / 16:26 WIB
Mark Dynamics Indonesia (MARK) masih kaji ulang untuk ekspansi ke produk sanitasi
ILUSTRASI. Hand Former  - Sarung tangan karet PT Mark Dynamics Indonesia


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen cetakan sarung tangan (hand former), PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) sebelumnya dikabarkan berencana menambah portofolio produknya. Perusahaan bakal merambah bisnis produksi sanitiser dalam beberapa tahun ke depan.

Ridwan Goh, Presiden Direktur MARK dihubungi Kontan.co.id, Jumat (22/11), bilang untuk rencana produksi produk sanitary ware, di tahun depan ini perseroan masih melakukan pengkajian baik dari sisi bisnis maupun peluang pasarnya.

Baca Juga: Mark Dynamics Indonesia (MARK) tingkatkan kapasitas produksi 18% tahun depan

"Diperkirakan di pertengahan tahun 2020 Perseroan akan test pasar dengan melakukan trading terlebih dahulu atau bertindak sebagai distributor," katanya.

Sayangnya manajemen belum membeberkan rencana bisnis trading tersebut dan target awalnya. Yang pasti dalam catatan Kontan.co.id, dikatakan bahwa perseroan akan menggelontorkan dana senilai Rp 150 miliar untuk pembelian alat produksi tersebut.

Manajemen memang sempat memproyeksikan tahun 2020 nanti bakal memulai produksi sanitasi seperti kloset dan urinal. Untuk saat ini, perseroan masih fokus menggenjot bisnis cetakan sarung tangannya, dimana tahun ini 2019 ini diproyeksikan penjualan bersih mencapai Rp 357 miliar.

Baca Juga: Pendapatan dan Laba Bersih 2019 MARK Hanya Tumbuh Satu Digit, Ini Penyebabnya

Perolehan tersebut akan naik sekitar 10% dibandingkan capaian akhir tahun lalu Rp 325,5 miliar. Sedangkan untuk proyeksi laba bersih diperkirakan sebesar Rp 88 miliar sepanjang tahun ini.

Pertumbuhan laba bersih diakui manajemen belum begitu agresif, hal ini disebabkan karena ekspansi pabrik di tahun 2019 ini sedikit mundur dibanding jadwal yang direncanakan selain adanya peningkatan di biaya operasional lantaran mengoperasikan lini produksi yang baru tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×