Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk masih optimis bisnisnya bisa berlari meski ada pandemi corona (covid-19). Hingga tutup tahun nanti, emiten berkode saham MARK ini masih mantap berpegang pada target pertumbuhan penjualan sebesar 15%-20% dibanding tahun lalu.
Sedikit informasi, sebelumnya penjualan MARK tercatat sebesar Rp 361,54 miliar di sepanjang tahun 2019. Angka ini lebih besar sekitar 11,08% dibanding penjualan tahun 2018 yang mencapai Rp 325,47 miliar. Dus, hitungan Kontan.co.id, dengan asumsi pertumbuhan 15%-20%, maka MARK mengejar penjualan sebesar Rp 415,77 miliar - Rp 433,85 miliar pada tahun ini.
Baca Juga: Serap 75% capex, MARK ingin menambah anggaran
“Tentunya kinerja positif di 2019 akan berlanjut di tahun 2020, apalagi pandemi corona membuat kesadaran masyarakat dunia meningkat untuk menjaga kesehatan, namun secara jujur kami berharap pandemi ini segera berakhir,” kata Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk, Ridwan Goh saat dihubungi Kontan.co.id pada Jumat (15/5).
Ridwan tidak memungkiri bahwa penjualan ekspor ke salah satu pasar ekspor terbesar MARK, yakni Malaysia sempat mengalami penurunan seiring adanya pemberlakuan kebijakan lockdown di negara tersebut.
Namun demikian, penjualan ke negeri Jiran yang sempat turun berhasil diimbangi dengan adanya lonjakan permintaan cetakan sarung tangan dari China. Alhasil, MARK mendapati kenaikan penjualan sekitar 10%-12% dibanding bulan sebelumnya pada awal kuartal II tahun ini.
Oleh karenanya, MARK cukup optimis pertumbuhan kinerja di tahun 2020 masih bisa dicapai. Apalagi berdasarkan proyeksi Malaysian Rubber Glove Manufacturers Association (MARGMA), kebutuhan sarung tangan khusus industri memang diperkirakan bakal terus mengalami peningkatan dengan rata-rata kenaikan sebesar 8%-10% setiap tahunnya.
Baca Juga: Laba bersih Mark Dynamics (MARK) meningkat 7,45% pada 2019
Kenaikan permintaan sarung tangan tentunya akan turut mengerek kebutuhan cetakan sarung tangan dan menguntungkan MARK, mengingat bahwa perusahaan tersebut telah menggenggam 35% pangsa pasar cetakan sarung tangan kesehatan dunia.
“Bisnis cetakan sarung tangan sendiri berbanding lurus dengan bisnis sarung tangan, jika permintaan sarung tangan naik otomatis cetakan juga naik dengan sendirinya,” terang Ridwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News