Reporter: Amalia Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Virus corona yang sedang mewabah di China berpotensi mengalami penularan lebih luas. Menyusul hal ini, World Health Organization (WHO) bahkan menggelar rapat darurat dalam minggu ini guna membahas permasalahan tersebut.
Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk Ridwan Goh mengatakan, kondisi yang demikian berpotensi mengerek permintaan sarung tangan kesehatan global. “Untuk ke depannya, kami yakin bahwa virus ini akan memberikan dampak kesadaran kesehatan yang lebih tinggi,” ujar Ridwan dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id (22).
Lebih lanjut, Ridwan bilang, pola serupa pernah terjadi sebelumnya ketika wabah yang menyerupai SARS ini terjadi pada tahun 2003 silam. Mengutip analis CGS-CIMB, Ridwan mengatakan, pertumbuhan permintaan global sarung tangan meningkat dari yang semula sebesar 12% menjadi 16%.
Baca Juga: Mark Dynamics (MARK) targetkan penjualan dan laba bersih tumbuh dua digit tahun ini
Asal tahu saja, konsumsi sarung tangan global memiliki pertumbuhan dengan CAGR 8%-10% per tahun. Indikasi yang demikian menurut Ridwan sudah mulai terlihat pada pergerakan positif emiten-emiten sarung tangan kesehatan di bursa saham Malaysia.
Menyikapi kondisi yang demikian, Mark Dynamics Indonesia, selaku produsen cetakan sarung tangan kesehatan, menyatakan siap mengakomodasi kemungkinan meningkatnya permintaan cetakan sarung tangan global seiring dengan kenaikan permintaan sarung tangan kesehatan global.
Sebagai informasi, emiten cetakan sarung tangan yang memiliki kode saham MARK ini merupakan pemasok dari 35% pasar cetakan sarung tangan karet global. Dalam hal ini, Malaysia sebagai pasar ekspor utama utama dengan porsi sebesar 65% dalam pendapatan ekspor.
Sebagai negara produsen sarung tangan, Malaysia sendiri merupakan pemasok sarung tangan terbesar di pasar global dengan penguasaan pasar sebesar 63% pada tahun 2019 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News