CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.934   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Martina Berto akan tambah ekspor ke Timur Tengah


Jumat, 06 Januari 2012 / 07:30 WIB
Martina Berto akan tambah ekspor ke Timur Tengah
ILUSTRASI. Warga melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, seusai hujan mengguyur Jakarta dengan lebat pada Jumat (16/10/2020). Cuaca hari ini di Jabodetabek cerah berawan hingga hujan petir, menurut ramalan BMKG.


Reporter: Adisti Dini Indreswari |

JAKARTA. Pasar Timur Tengah semakin menarik di mata produsen kosmetik Tanah Air. Jumlah penduduk kecil namun berdaya beli tinggi serta banyaknya masyarakat Indonesia yang bepergian ke sana menjadi alasan produsen konsmetik tergiur melebarkan sayap ke sana.

Salah satu perusahaan kosmetik itu adalah PT Martina Berto Tbk (MBTO). Setelah sebelumnya mengumumkan hendak membuka gerai di Asia Tenggara, kini Martina siap menambah volume ekspor ke Timur Tengah, dalam dua tahun mendatang.

Samuel Pranata, Direktur Pemasaran Martina mengatakan, selama ini Martina telah mengekspor produk ke Yordania. "Namun kami hanya ekspor dalam skala kecil dan trading tanpa brand building," tutur Samuel kepada KONTAN, Rabu (4/1).

Untuk memuluskan rencana ini, Martina masih menanti sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia. Maklum, konsumen di Timur Tengah yang sebagian besar Umat Muslim mensyaratkan produk yang masuk ke negara mereka telah berstempel halal.

Salah satu produk andalan untuk menembus pasar Timur Tengah adalah jamu. "Menurut survei kami, di sana belum ada jamu," ujar Samuel. Setelah melanglang ke Timur Tengah, Martina berniat menggarap pasar Asia Pasifik, Australia, Jepang, dan Eropa.

Dalam waktu dekat Martina akan melanjutkan rencana membuka lima hingga enam gerai Martha Tilaar Shop, dua gerai di antaranya dibuka di Malaysia dan Singapura. "Paling tidak di akhir semester I-2012 sudah ada satu," ujar Samuel.

Kebutuhan dana untuk membuka gerai di luar negeri berkisar US$ 100.000, lebih tinggi 20%-30% dari modal membuka gerai di dalam negeri. Saat ini, di Tanah Air, Martina sudah memiliki 20 gerai Martha Tilaar Shop, salah satunya di Singapura..

Kontribusi ekspor Martina memang masih minim, tidak sampai 5%. Dengan memperbesar pasar ekspor, Martina berharap dapat menjadi perusahaan kosmetik terkemuka di Asia Pasifik dalam sepuluh tahun mendatang. "Setidaknya lima tahun lagi kontribusi ekspor di atas 5%," ujar Samuel.

Sekadar catatan, tahun lalu Martina berhasil mencapai target penjualan yang sebesar Rp 647 miliar, atau tumbuh 14% dari 2010. Produk color cosmetic merupakan kontributor terbesar pendapatan, yakni 40%, disusul produk perawatan tubuh 30%. Martina berharap penjualan 2012 naik 14%.

Jika penjualan ekspor Martina masih kecil, lain halnya dengan PT Mandom Indonesia Tbk yang sudah lama ekspansi ke negeri orang. "Penjualan ekspor mencapai 25% dari total penjualan," ujar Alia Risyamaya Dewi, Hubungan Investor Mandom.

Negara tujuan ekspor Mandom, selain negara-negara Asia Tenggara dan India adalah Dubai. Bahkan di negeri ini, volume ekspor Mandom mencapai 50% dari total ekspor. Untuk menembus pasar ekspor, Mandom menjual produk yang tidak dijual di Indonesia, seperti deodoran Axya dan Oxxo.

Selain itu, Dubai juga jembatan ekspor Mandom ke pasar Afrika. "Penjualan wewangian di Afrika bagus," tutur Alia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×