kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,15   3,14   0.35%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih impor singkong, Mentan: Makanya harga harus diperbaiki


Kamis, 20 Desember 2018 / 21:24 WIB
Masih impor singkong, Mentan: Makanya harga harus diperbaiki
ILUSTRASI. Petani memanen singkong


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BOGOR. Ketua Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Suharyo Husein mengatakan, proyeksi impor singkong dalam bentuk tapioka sepanjang tahun 2018 ini mencapai 500.000 ton. Impor masih dilakukan akibat produksi singkong lokal tak mencukupi kebutuhan industri.

Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, hal ini lantaran harga singkong lokal masih mahal dibandingkan dengan singkong impor.

“Makanya harganya harus diperbaiki supaya ini petani bisa sejahtera,” kata Amran kepada Kontan.co.id, di Bogor, Kamis (20/12).

Impor tapioca (tepung yang terbuat dari singkong) umumnya berasal dari Thailand dan Vietnam dengan harga Rp 4.000. Sementara, untuk harga di pasar lokal harga tapikoka mencapai Rp 5.000.

Namun demikian Amran mengaku tidak menyukai kebijakan impor. Dalam setiap kesempatan, ia mengaku bahwa sebenarnya kebijakan impor itu menghancurkan hati petani dimana produksi dalam negeri akan semakin tidak laku di pasaran.

“Ekspor dong, bisa enggak ? Harusnya harga yang menguntungkan, intinya kalau menguntungkan berarti petani berproduksi,” tegasnya.

Berdasarkan catatan Kemtan, luas lahan singkong semakin menyusut. Pada tahun 2015 lahan singkong 1,016 juta hektare (ha), lalu di tahun 2016 mencapai 822.000 ha, di tahun 2017 menjadi seluas 772.000 ha.

Untuk produksi singkong juga turut menyusut dari 20 juta ton di tahun 2016 menjadi 19 juta ton di tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×