Reporter: Filemon Agung, Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) kini masih menanti kepastian restu pemerintah soal pemberian insentif fasilitas perpajakan untuk Blok Mahakam.
General Manager PHM Agus Amperianto mengungkapkan jika nantinya insentif telah mendapat restu dari pemerintah maka PHM bakal mendorong investasi untuk menjaga kinerja produksi dan lifting Blok Mahakam.
"Kami (juga) akan terus memantau perkembangan situasi global terutama pandemi covid-19, harga minyak mentah serta nilai tukar rupiah,"kata Agus kepada Kontan.co.id, Senin (11/1).
Baca Juga: PLN proyeksikan kebutuhan LNG di tahun ini mencapai lebih dari 400 TBTU
Agus mengungkapkan pada tahun ini PHM menargetkan produksi gas sebesar 480 million standard cubic feet per day (mmscfd) dan minyak sebesar 22.000 barel oil per day (bopd).
Agus menilai, target dalam Work, Plan & Budget (WP&B) 2021 ini didasari sejumlah kegiatan meliputi 73 sumur pengembangan baru dan pengeboran dua sumur eksplorasi di wilayah laut dalam dan remote area.
"Ini bisa dilakukan hanya di lapangan yang jauh, namun masuk kategori high risk dengan harapan dapat cadangan besar. PHM tentu telah persiapkan rencana kerja eksplorasi tersebut," jelas Agus.
Sejumlah aktivitas juga masih akan dilakukan oleh PHM antara lain 54 sumur workover dan 4.150 well services. Agus mengakui, rencana kerja tahun ini sejatinya mengalami penurunan dibanding tahun lalu dimana pengeboran mencapai 79 sumur pengembangan dan 1 pengeboran sumur eksplorasi serta 75 sumur workover.
"Ini disebabkan faktor keekonomian sumur dalam situasi harga minyak saat ini dan dampak pandemi," kata Agus.
Baca Juga: Simak rencana PGN dalam percepatan masterplan infrastruktur gas bumi 2021-2023
Kendati demikian, ia memastikan ke depannya PHM bakal mengusung semangat Locomotive yakni Low Operations Cost Of Mahakam to Achieve effectiveness and Efficiencies.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menilai pemberian insentif bagi Blok Mahakam bakal menjadi kunci perbaikan kinerja. "Insentif ini penting dan jadi kunci, mengingat Blok Mahakam merupakan salah satu produsen gas terbesar," ungkap Komaidi kepada Kontan.co.id, Senin (11/1).
Selanjutnya: Elnusa (ELSA) gunakan metode HWU untuk mendukung pengeboran di Blok Mahakam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News