kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.489   45,00   0,29%
  • IDX 7.736   0,93   0,01%
  • KOMPAS100 1.201   -0,35   -0,03%
  • LQ45 958   -0,50   -0,05%
  • ISSI 233   0,21   0,09%
  • IDX30 492   -0,18   -0,04%
  • IDXHIDIV20 591   0,64   0,11%
  • IDX80 137   0,04   0,03%
  • IDXV30 143   0,27   0,19%
  • IDXQ30 164   0,00   0,00%

Masih Negosiasi dalam Divestasi Vale Indonesia, Kementerian ESDM: Mesti Ada Diskon


Rabu, 17 Januari 2024 / 06:15 WIB
Masih Negosiasi dalam Divestasi Vale Indonesia, Kementerian ESDM: Mesti Ada Diskon
ILUSTRASI. Proses negosiasi divestasi 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) masih berlangsung.ANTARA FOTO/Jojon/Spt.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan proses negosiasi divestasi 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) masih berlangsung.

Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Ing Tri Winarno mengungkapkan, proses negosiasi masih berlangsung.

"Negosiasi masih berlangsung, apakah (harga) ketinggian atau tidak ya nanti ada negosiasi. Ruang itu masih terbuka, misalnya kalau dilihat harga saham INCO 3 bulan terakhir kan Rp 4.600, saat ini kan sudah Rp 4.300. Itu pun jika sesuai dengan harga saham, tetapi kan mesti ada diskon tertentu," ungkap Tri dalam Konferensi Pers Subsektor Minerba, Selasa (16/1).

Baca Juga: Soal Divestasi Saham INCO, Kementerian ESDM: Masih Tawar-Menawar, Harus Ada Diskon

Plt Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Bambang Suswantono mengungkapkan, proses perpanjangan izin dan divestasi harus dicermati dari sisi diplomatik. Menurutnya, saat ini mayoritas smelter nikel didominasi China.

"Ini satu-satunya non-China, berarti kita harus bantu, kita amankan agar kesan internasional untuk investasi di Indonesia ini sehat, tidak melihat hanya China saja," imbuh Bambang.

Sebelumnya, Vale Canada Limited (VCL) dikabarkan meminta divestasi 14% saham INCO dihargai setara 1,5 kali dari nilai buku alias price to book value (PBV) INCO.

"Tidak benar lah minta 1,5 kali. Kalau kita harapkan kesepakatannya segera dilaksanakan dan kalau tidak bisa dilaksanakan dalam waktu dekat, kita akan berpikir (opsi) lain," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam Konferensi Pers, Senin (15/1).

Meski demikian, Arifin tak merinci lebih jauh soal opsi lain yang bakal ditempuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×