Reporter: Merlinda Riska | Editor: Azis Husaini
JAKARTA. Bisnis maskapai penerbangan di segmen low cost carrier (LCC) sampai segmen menengah atas (middle up) semakin cerah. Buktinya beberapa maskapai kini giat menambah armada untuk mengantisipasi jumlah penumpang di tahun-tahun mendatang yang terus bertambah.
Pujobroto, Humas Garuda Indonesia mengatakan, pihaknya akan menambah 24 pesawat baru tahun ini. Saat ini, Garuda telah memiliki 104 pesawat. "Sebanyak 4 unit di antaranya adalah pesawat Boeing 777-300 IR yang dapat terbang langsung selama 15 jam non stop," kata dia, Kamis (21/3).
Kata Pujobroto, empat pesawat masing-masing berkapasitas sekitar 300 penumpang itu akan menerbangi rute dari Jakarta ke Timur Tengah, Tokyo, dan London. Nantinya, di pesawat ini akan ada sekitar delapan kursi first class, 38 kursi kelas bisnis, dan 268 kursi kelas ekonomi.
Selain jenis Boeing 777-300IR, kata Pujobroto, Garuda juga akan mendatangkan pesawat jenis BombardierCRJ 1000 sebanyak 7 unit. "Harga pesawat ini kira-kira US$ 25 juta per unit," kata Pujobroto.
Pujobroto mengungkapkan, pesawat BombardierCRJ 1000 berkapasitas 66 penumpang. Nantinya, pesawat ini akan diterbangkan untuk rute-rute pendek dengan frekuensi penerbangan yang cukup tinggi seperti rute Medan-Pekanbaru. Dengan penambahan armada itu, dia mengatakan, berdasarkan rencana kerja Garuda 2011-2015, hingga 2015, Garuda dapat mengangkut 29 juta penumpang. Pada 2012, Garuda berhasil mengangkut 20,5 juta penumpang.
Low cost tak mau kalah
Sementara itu, di segmen LCC, Agus Sudjono, Senior Corporate Communication Sriwijaya Air menyatakan, demi mengangkut 9,5 juta penumpang tahun ini, Sriwijaya Air akan menambah dua unit pesawat baru jenis Boeing 737-800. Hingga saat ini, Sriwijaya Air telah mengoperasikan 12 unit pesawat Boeing 737-500 dan empat unit Boeing 737-800 untuk melayani penerbangan ke sejumlah kota tujuan di kawasan Timur Indonesia.
Agus mengatakan, dengan penambahan dua unit pesawat itu, pihaknya akan membuka rute Jakarta-Dili yang ditargetkan beroperasi April. "Kami juga mengincar Asia Pasifik. Sebab, kami ingin pertumbuhan pendapatan bisa double digit," katanya.
Tak mau kalah, Brata Rafly, Direktur Komersial Mandala Air mengatakan, tahun ini, Mandala akan menambah delapan unit pesawat. Saat ini, Mandala telah mengoperasikan 7 unit pesawat.
Menurut Brata, pesawat yang akan didatangkan berjenis Airbus A230 dengan kapasitas 180 penumpang. Nilai investasinya US$ 50-US$ 80 juta. "Tahun ini, kami akan agresif membuka rute-rute baru untuk mengejar mengangkut 2 juta penumpang. April ini, kami ingin sekali bisa membuka rute untuk Jakarta-Singapura, Jakarta-Denpasar, dan Jakarta-Batam," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News