kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Maskapai delay? Ini yang bisa dituntut penumpang


Jumat, 04 Maret 2016 / 20:42 WIB
Maskapai delay? Ini yang bisa dituntut penumpang


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Siapa yang tidak jengkel bila jadwal penerbangan harus tertunda atau delay? Apalagi bila delay tersebut sudah berjam-jam.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan pada semester II-2015 lalu, 73.950 penerbangan mengalami keterlambatan dan 7.668 penerbangan mengalami pembatalan.

Nah sebenarnya penumpang pesawat memiliki hak-hak agar mendapatkan kompensasi dari maskapai bila jadwal penerbangan mengalami keterlambatan. Sayangnya, hak-hak itu tidak banyak diketahui.

"Penumpang berhak mendapatkan kompensasi keterlambatan," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenub JA Barata, Jakarta, Jumat (4/3).

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomer 89 Tahun 2015, maskapai wajib memberikan kompensasi kepada penumpang bila terjadi keterlambatan sebagai berikut:

1. Keterlambatan 30 menit s/d 60 menit, kompensasi berupa minuman ringan.
2. Keterlambatan 61 menit s/d 120 menit, kompensasi minuman dan makanan ringan (snack box).
3. Keterlambatan 121 menit s/d 180 menit, kompensasi berupa minuman dan makanan berat (heavy meal).
4. Keterlambatan 181 menit s/d 240 menit, kompensasi berupa minuman, makanan ringan (snack box), dan makanan berat (heavy meal).
5. Keterlambatan lebih dari 240 menit, kompensasi berupa ganti rugi sebesar Rp. 300.000.

6. Pembatalan penerbangan, badan usaha angkutan udara wajib mengalihkan ke penerbangan berikutnya atau mengembalikan seluruh biaya tiket (refund).

Selain itu, keterlambatan pada kategori 2 sampai dengan 5, penumpang dapat dialihkan ke penerbangan berikutnya atau mengembalikan seluruh biaya tiket (refund).

Kementerian Perhubungan mengaku secara berkala mengawasi penanganan keterlambatan penerbangan oleh maskapai. "Bila maskapai mendapatkan penilaian buruk, sanksi pembekuan rute baru hingga pencabutan izin usaha pun menanti," kata Barata. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×