Reporter: Merlinda Riska | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Biznet Networks serius menggarap bisnis komputasi awan (cloud computing). Menggandeng perusahaan asal Jepang, Internet Initiative Japan Inc. (IIJ), Biznet melahirkan anak usaha baru bernama PT Biznet GIO Nusantata (Biznet GIO).
Presiden Direktur Biznet Adi Kusma menyatakan, masuknya Biznet ke bisnis komputasi awan selain memperkuat portofolio bisnisnya juga karena potensi bisnis cloud di Indonesia cukup menjanjikan. "Kami harapkan, tiga tahun dari sekarang, kami bisa menguasai 30% pangsa pasar cloud di Indonesia," ucap Adi, Selasa (26/5).
Berdasar lembaga riset International Data Corporation (IDC) nilai total pasar cloud di Indonesia akan mencapai US$ 230 juta pada akhir 2015 dan pada 2017 bisa mencapai US$ 378 juta. Menurut IDC, rata-rata pertumbuhan industri pasar cloud berada di kisaran 22%-36% per tahun.
Strategi yang bakal diterapkan perseroan untuk mencapai targetnya ini adalah dengan membidik segmen ritel. Utamanya, adalah para perusahaan perintis di sektor digital (start up) juga e-commerce.
Andre Jenie, Wakil Presiden Divisi Penjualan & Operasioanl Biznet GIO Nusantara menyatakan, Biznet GIO Cloud akan menawarkan layanan public cloud bejenis Infrastructure as a services (IaaS) dengan skema pay as you use (bayar per jam penggunaan).
"Cloud yang kami tawarkan ada yang untuk segmen ritel dan ada juga yang untuk segmen enterprise. Tiap kuartal juga kami akan meluncurkan produk baru di GIO Cloud," ungkapnya.
Saat ini, mitra untuk layanan cloud Software as a services (SaaS) adalah Iverson. Iverson adalah perusahaan penyedia solusi ERP yang bernama Angkasa di Indonesia.
Nantinya, pada kuartal ketiga tahun ini, layanan cloud Biznet GIO akan masuk ke Platform as a services (PaaS) dengan nama produk GIO Box juga GIO Store. Kemudian, pada kuartal keempat akan ada GIO Flash dan GIO Vault.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News