kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Maxxis target pembangunan pabrik ban kelar 2017*


Sabtu, 24 Desember 2016 / 18:50 WIB
Maxxis target pembangunan pabrik ban kelar 2017*


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Pasar ban motor yang terus melar menarik investor asing membangun pabrik di Indonesia. Salah satunya adalah Cheng Shin Rubber Ind Co Ltd asal Taiwan. Tulisan ini sekaligus mengoreksi tulisan sebelumnya yang menyatakan Cheng Shin Rubber (Xiamen) Ind Ltd asal China (Harian KONTAN, edisi 3 Desember 2016).

Lewat PT Maxxis International Indonesia yang berdiri tahun 2014, Cheng Shin Rubber memulai pembangunan pabrik ban sepeda motor akhir 2015 dan ditargetkan rampung 2017. "Pasar ban sepeda motor Indonesia besar," kata Roland Liu, Sales Manager PT Maxxis International Indonesia kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.

Pabrik PT Maxxis International Indonesia tersebut berlokasi di Kota Deltamas, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, menempati lahan seluas 35 hektare (ha). Rencananya, pabrik dengan investasi US$ 400 juta ini akan memproduksi ban kendaraan roda dua.

Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 10.000 unit per bulan. Adapun jumlah pekerja diprediksi lebih dari 3.000 tenaga kerja. Kapasitas produksi akan naik bertahap, sesuai dengan permintaan di Indonesia.

Beberapa jenis ban yang akan diproduksi antara lain; ban sepeda motor sport 150 cc dan 250 cc merek MA-3DS Supermaxx Diamond dan Supermaxx ST. Seluruh produksi akan dijual di dalam negeri. "Ada rencana ekspor, tapi saat ini fokus domestik," katanya.

Perusahaan ini mengklaim, selama dua tahun berdiri, Maxxis International Indonesia belum melakukan aktivitas penjualan. "Kami hanya mempersiapkan pabrik belum penjualan," kata Roland.

Meski begitu, ban Maxxis untuk kendaraan bermotor sudah beredar sejak 2008 di Indonesia. PT Atria Prima, tercatat sebagai distributor ban Maxxis di Indonesia sejak tahun 2005. Dan, pada 2016, Maxxis mengangkat  PT Maxxindo Trisensa Jaya sebagai distributor resmi kategori ban motor.*    "Ban Maxxis yang diimpor masuk tidak dengan menggunakan fasilitas uji pasar. Maxxis masuk lewat distributor resmi yang sudah ada di Indonesia sekitar 10 tahun lalu," kata Roland.

Namun jika pabrik ban sepeda motor Maxxis beroperasi di Indonesia, pihak Maxxis memastikan jenis ban yang bisa diproduksi di Indonesia tidak akan diimpor. "Kalau sudah diproduksi untuk apa impor lagi," ujar Roland.

Oleh karena itu, PT Maxxis International Indonesia membuka peluang jadi distributor ban Maxxis di setiap wilayah provinsi di Indonesia. "Target distribusi kami di Jawa dan Sumatera," jelas Roland.

* Paragraf ketujuh pada artikel ini merupakan ralat  (24/1/2017) dari tulisan sebelumnya yang menyebutkan:  "Penjualan ban Maxxis tersebut dilakukan PT Anwan International, yang tercatat sebagai distributor ban Maxxis di Indonesia sejak 2008."   Penulisan PT Anwan Internasional dalam artikel sebelumnya merupakan ketidaktelian penulis kami dalam melakukan riset. Kami mohon maaf  atas kekeliruan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×