Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Medco E&P Indonesia meneken tiga perjanjian jual beli gas untuk kebutuhan gas domestik. Perjanjian ini diteken dengan tiga perusahaan domestik. Ketiganya adalah PT Panca Amara Utama (PAU), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), dan PT Metaepsi Pejebe Power Generation (Meppogen).
Dalam perjanjian itu, PT Pertamina Medco Tomori Sulawesi selaku operator dari wilayah kerja Blok PSC Senoro – Toili di Sulawesi Tengah, akan memasok gas ke pabrik ammonia milik PAU sebanyak 55 million metric standard cubic feet per day (mmscfd) mulai 2015 hingga 2027. Harga jual gas yang disepakati yaitu US$ 8,44 per mmbtu dengan asumsi harga ammonia per Desember 2012 mencapai US$ 720 per ton.
Saat ini, proyek Senoro Upstream sedang dikembangkan dengan target siap memasok gas ke kilang Donggi Senoro LNG pada akhir 2014. Rencananya, gas akan mengalir ke PAU pada kuartal pertama 2015.
Adapun total nilai kontrak PAU diperkirakan lebih dari US$ 2,6 miliar. Rinciannya akan masuk ke kantong negara sebesar US$ 1,3 miliar dan kontraktor PSC Senoro sekitar US$ 820 juta.
Presiden Direktur MedcoEnergi Lukman Mahfoedz mengatakan, penandatangan tersebut merupakan komitmen untuk terus memperkuat pasokan gas ke domestik. "Kontrak-kontrak yang ditandatangani ini akan memberikan kontribusi pendapatan yang signifikan kepada Pemerintah Indonesia, dan juga memberikan tingkat keuntungan yang lebih besar bagi pemegang saham kami," ujarnya, Senin (21/1).
Sementara, Medco juga mengamandemen jual beli gas dengan PGN. Harga yang disepakati untuk tahun 2013 ini mencapai US$ 7,11 per mmbtu atau naik dari sebelumnya US$ 4,69 peer mmbtu dengan faktor eskalasi 3% per tahun. Selain harga, volume gas juga akan meningkat 50% menjadi 41.900 bbtu.
Terakhir, MedcoEnergi juga meneken kontrak amandemen penjualan gas dengan Meppogen dengan penambahan jumlah penjualan gas menjadi 17,3 bbtu per hari dan kesepakatan harga mencapai harga US$ 6,5 per mmbtu, atau naik dari sebelumnya US$ 2,3 per mmbtu.
Tambahan volume gas kepada PGN dan Meppogen diperoleh dari Blok PSC South & Central Sumatra. Nantinya, pasokan gas tersebut akan digunakan untuk membangkitkan listrik untuk keperluan domestik. Dari kedua kontrak baru ini, perseroan memperkirakan mendapatkan tambahan bagi hasil di atas US$ 21 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News