Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Turunnya industri cetak menjadi faktor terbesar perusahaan holding multimedia PT Mahaka Media Tbk (ABBA) menderita kerugian.
Tak tanggung-tanggung dari semula menikmati laba Rp 7,76 miliar pada 2014, perusahaan menderita rugi Rp 45,38 miliar pada 2015.
Penjualan bersihnya turun 8,89%. Dari Rp 318,92 miliar pada 2014 menjadi Rp 290,56 miliar pada 2015.
CEO PT Mahaka Media Tbk, Adrian Syarkawie mengungkapkan, kerugian lebih banyak disebabkan oleh penurunan dari industri cetak. "Luar biasa tantangan yang kami terima di tahun lalu," kata Adrian kepada KONTAN usai paparan publik di Jakarta, Selasa (26/4).
"Penyebab kerugian terbesar kami karena industri cetak sedang turun. Pendapatan kami dari Republika. Memang tahu lalu semua industri cetak sedang drop," jelas dia.
Dari laporan keuangan, diketahui bahwa penyumbang kerugian terbesar berasal dari PT Danapati Abinaya Investama sebesar Rp 6,33 miliar.
Selanjutnya, PT Republika Media Visual menderita kerugian sebesar Rp 1,61 miliar dan PT Republika Media Mandiri Rugi Rp 1,11 miliar. Lalu, PT Sinar Media Perkasa menderita rugi Rp 1,56 miliar.
Sementara bisnis media luar ruang PT Avabanindo Perkasa (Mahaka Advertising) menyumbang kerugian sebesar Rp 142,177 miliar. Sebelumnya Adrian menampik bisnis media luar ruang, seperti billboard, mulai tergeser bisnis iklan digital.
Menurut dia, media luar ruang memiliki pasarnya sendiri. Adrian mengatakan, klien untuk media luar ruang akan selalu ada. Sehingga perusahaan tidak takut tergencet oleh iklan digital. "Kami perbanyak riset kebiasaan masyarakat supaya kampanye di media luar ruang tetap efektif bagi klien kami," kata Adrian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News