Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti bersama Ketua Umum APRINDO Roy Nicholas Mandey dan Ketua Umum GAPMMI Adhi Lukman, resmi membuka Pameran SIAL Interfood 2024 di JIEXPO Kemayoran.
Pameran ini diharapkan dapat memperkuat sektor makanan dan minuman Indonesia di pasar global dan mendukung pencapaian surplus perdagangan yang telah berlangsung selama 53 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Baca Juga: Wamendag Roro Tekankan Pentingnya Keragaman Pangan Lokal dan Pilihan Makanan Sehat
Dalam sambutannya, Wamendag Dyah Roro Esti menyampaikan bahwa Indonesia berhasil mencatat surplus perdagangan sebesar USD 21,98 miliar pada periode Januari hingga September 2024.
"industri makanan dan minuman di Indonesia mengalami pertumbuhan positif selama lima tahun terakhir dengan tingkat pertumbunan sebesar 6,8 persen dan nilai ekspor total US$5,2 miliar pada tahun 2023," kata Roro dalam sambutannya di SIAL Interfood di Jiexpo Kemayoran, Rabu (13/11).
Industri makanan dan minuman juga mengalami pertumbuhan positif dalam lima tahun terakhir dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 6,8 persen dan nilai ekspor sebesar USD 5,2 miliar pada 2023.
Produk makanan dan minuman Indonesia kini telah berhasil menembus pasar Amerika Serikat, Tiongkok, Thailand, Filipina, dan Malaysia.
Baca Juga: Dukung Industri Kopi Lokal Maju, Roemah Koffie Hadir di Pameran SIAL Interfood 2024
Wamendag menyoroti peran penting UMKM, yang menyumbang 60,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja nasional.
Untuk mendukung ekspor produk UMKM, Kementerian Perdagangan telah meluncurkan program "UMKM BISA" yang mendorong pelaku usaha untuk berinovasi dan siap beradaptasi di pasar global.
Tiga fokus utama Kemendag adalah pengamanan pasar dalam negeri, perluasan ekspor, dan peningkatan daya saing produk UMKM di kancah internasional.
Sementara itu, Ketua Umum APRINDO, Roy Nicholas Mandey, mengingatkan bahwa sektor retail memiliki peran penting dalam menggerakkan ekonomi nasional, khususnya sektor konsumsi rumah tangga yang menyumbang sekitar 51-52 persen dari PDB Indonesia.
Baca Juga: Tuan Rumah Pameran SIAL Interfood ke-25, Dunia Akui Potensi Industri Mamin Indonesia
Meski menghadapi tantangan deflasi di awal tahun 2024, pertumbuhan retail nasional tetap positif dengan rata-rata pertumbuhan 5,5 hingga 6 persen pada semester pertama.
Roy juga menyampaikan apresiasinya terhadap Hari Retail Nasional yang kini memasuki tahun kelima, serta peran APRINDO yang telah berdiri selama 30 tahun. “APRINDO sudah masuk dalam gelanggang untuk mendukung visi pemerintah dalam mendorong ekspor dan memperkuat UMKM," ujarnya.
"tentunya sesuai dengan harapan pemerintah untuk retail tetap menjadi penjaga inflasi atau menjaga ketahanan pangan, ketersediaan pangan dan kestabilan harga itu adalah bagian yang tentunya menjadi semangat kita menjadi makna atau menjadi arti bagi retail yang hadir di Masyarakat," ujar Roy.
Ia menambahkan bahwa APRINDO telah menjalin beberapa kesepakatan dengan negara lain dalam rangka mengakomodasi UMKM Indonesia di pasar internasional, melalui kolaborasi dengan agregator yang mampu memasarkan dan menyimpan produk di negara tujuan ekspor.
Baca Juga: Kemenperin Kembali Fasilitasi Industri Mamin Berpartisipasi di SIAL Paris 2024
Pada akhir sambutannya, Roy menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi di era “next normal” pasca pandemi. APRINDO berkomitmen untuk terus mendukung stabilitas harga, ketahanan pangan, dan menjaga inflasi di sektor retail.
"Kami berharap tentunya di masa-masa mendatang kolaborasi dan sinergi kita dapat terus berlanjut selain dengan pemerintah, media dan juga rekan-rekan asosiasi saatnya eranya sekarang setelah pandemi itu namanya era next normal yang namanya sinergi dan kolaborasi," pungkasnya.
Selanjutnya: Perekonomian Digital Indonesia akan Mencapai GMV US$ 90 Miliar di 2024
Menarik Dibaca: Tips Menambah Aroma Masakan dengan Minyak Wijen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News