Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - BEKASI. Grup Central Cipta Murdaya milik keluarga Murdaya, tengah menyelesaikan pembangunan komplek perkantoran World Trade Center (WTC) di Jenderal Sudirman, Jakarta. Kalau tak meleset, pembangunan gedung menara WTC 3 tersebut rampung pada kuartal I-2018. Dengan begitu, total gedung yang dimiliki kelompok usaha ini menjadi lima unit.
Pengerjaan WTC 3 berlangsung sejak November 2013 di bawah PT Jakarta Land. Tinggi gedung ini mencapai 42 lantai dengan luas bangunan 73.000 meter persegi (m²). Adapun Jakarta Land merupakan perusahan patungan antara Central Cipta Murdaya dan Hongkong Land.
Tak berhenti pada lima gedung WTC, Central Cipta Murdaya akan membangun enam gedung WTC lagi. Rencana pembangunannya secara bertahap hingga beberapa tahun ke depan.
Central Cipta Murdaya tak membeberkan nilai investasi yang disediakan. Hanya saja mereka menyatakan biaya investasi setiap pembangunan gedung WTC tergantung inflasi dan waktu pembangunan.
"Asal tahu saja biaya membangun WTC III itu 2,5 kali investasi bangun WTC II, meskipun memang gedungnya lebih tinggi 10 lantai," ujar Karuna Murdaya, Direktur Central Cipta Murdaya di Bekasi, Senin (9/10).
Selain mengembangkan kawasan gedung WTC Sudirman, perusahaan milik taipan Murdaya Poo ini masih memiliki sekitar 150 hektare (ha) landbank atau tabungan lahan di Jakarta. Lahan tersebut tersebar di kawasan Kemayoran, Pondok Indah, Puri Indah, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan HR Rasuna Said, Menteng, dan Bintaro.
Dalam catatan KONTAN, Central Cipta Murdaya memiliki rencana membangun central business district (CBD) Kemayoran seluas 44 ha. Kebutuhan dananya hingga
Rp 80 triliun. Aneka proyek properti yang mereka kembangkan itu akan melengkapi proyek lama, seperti Jakarta International Expo yang telah dikelola lebih dulu.
Lift dan eskalator
Sebagai gambaran, bisnis properti adalah salah satu bisnis yang ditekuni Central Cipta Murdaya. Perusahaan itu juga berkecimpung dalam bisnis infrastruktur, kelistrikan, teknologi dan telekomunikasi.
Melalui PT Berca Schindler Lift, Central Cipta Murdaya berbisnis lift dan eskalator. Pesanan besar yang baru saja mereka dapatkan datang dari PT Trans Retail Indonesia.
"Mereka akan membangun 150 store dalam tiga tahun ke depan yang tersebar di seluruh Indonesia dan kami sudah tekan perjanjian," tutur Willis Phua, Presiden Direktur
PT Berca Schindler Lift.
Sampai dengan akhir tahun, Berca Schindler masih memiliki lebih dari empat proyek yang sudah di tangan. Salah satunya yaitu penyediaan lift untuk proyek WTC 3 milik induk perusahaan sendiri.
Menurut catatan internal Berca Schindler, 70% pasar lift dan eskalator masih berasal dari wilayah Jabodetabek. Maklum, pembangunan perkantoran dan gedung marak di wilayah tersebut.
Namun, perlahan Berca Schindler bakal lebih rajin menyisir potensi bisnis di wilayah Indonesia bagian timur. Paling tidak, mereka sudah memiliki modal berupa kantor cabang hingga luar Jawa. Sebut saja di Medan, Lampung, dan Makassar.
Sementara dari sisi produk, penjualan lift masih mendominasi pendapatan Berca Schindler. Kini, penjualan lift menopang 70% dari total pendapatan, dan penjualan menyokong 30%.
Manajemen Berca Schindler tak membeberkan realisasi maupun target pendapatan. "Kontribusi Berca Schindler Lift tergantung tahun. Tapi rata-rata kontribusi dari konsolidasian sekitar 2%-3%," kata Karuna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News