kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memasuki paruh tahun, harga CPO kembali melemah


Kamis, 05 Juni 2014 / 14:09 WIB
Memasuki paruh tahun, harga CPO kembali melemah
ILUSTRASI. Pada Senin (9/1/2023), Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia menggelar pertemuan bilateral di Israna Kepresidenan Bogor. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Memasuki paruh tahun, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali melemah. Walhasil petani sawit harus menghisap jempol karena harga tandan buah segar (TBS) yang dijual ikut melandai.

Asmar Arsyad, Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mengatakan, saat ini harga jual CPO berada dikisaran Rp 8.450 per kilogram (kg), sedangkan untuk TBS sekitar Rp 1.811,95 per kg. "Harga ini turun sekitar Rp 100 per kg dibandingkan bulan lalu," kata Asmar, Kamis (5/6).

Menurut Asmar, melemahnya harga jual CPO dan TBS dari petani tersebut dikarenakan pasar minyak sawit yang sedang jenuh. Walau mengalami penurunan, namun Asmar optimis harga TBS maupun CPO akan kembali terkerek seiring dengan badai El Nino yang diproyeksikan akan terjadi mulai pertengahan tahun ini.

Derom Bangun, Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) bilang, harga CPO dunia pada bulan Mei lalu berada diatas US$ 900 per ton. Namun, memasuki bulan Juni ini, harga CPO kembali melemah menjadi sekitar US$ 840 per ton.

Melemahnya harga CPO ini menurut Derom dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya adalah meningkatnya produksi CPO asal Malaysia dan meningkatnya produksi minyak nabati lain seperti minyak bunga matahari dan kedelai. "Juli akan naik lagi, september turun, kemudian November naik lagi, biasanya siklusnya seperti itu," kata Derom.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×