kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.731   21,00   0,13%
  • IDX 8.389   22,05   0,26%
  • KOMPAS100 1.163   3,35   0,29%
  • LQ45 847   4,23   0,50%
  • ISSI 292   0,76   0,26%
  • IDX30 446   3,97   0,90%
  • IDXHIDIV20 513   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,41   0,31%
  • IDXV30 138   0,55   0,40%
  • IDXQ30 141   0,94   0,67%

Menakar Prospek Industri Perfilman Indonesia Seiring Pulihnya Kepercayaan Penonton


Rabu, 12 November 2025 / 21:19 WIB
Menakar Prospek Industri Perfilman Indonesia Seiring Pulihnya Kepercayaan Penonton
ILUSTRASI. Pertumbuhan industri perfilman Tanah Air tercermin dari capaian sejumlah film domestik yang meramaikan top box office.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan industri perfilman Tanah Air tercermin dari capaian sejumlah film domestik yang meramaikan top box office.

Berdasarkan data Cinepoint per 12 November 2025, sebanyak tujuh film lokal memuncaki top 10 dari top box office. Di antaranya adalah Jumbo, Pabrik Gula, Petaka Gunung Gede, Sore: Istri Dari Masa Depan, Komang, Jalan Pulang, dan Kang Solah From Kang Mak x Nenek Gayung.

Seperti diketahui, raihan industri perfilman Tanah Air yang mentereng tahun ini, tak lain melalui Jumbo karya Visinema Studios yang menorehkan rekor jumlah penonton tertinggi, yakni sebanyak lebih dari 10 juta.

Kritikus Film dan Dosen Jurusan Film Universitas Bina Nusantara, Ekky Imanjaya mengatakan, pertumbuhan jumlah penonton layar lebar Tanah Air memang positif selama tiga tahun terakhir.

Baca Juga: Setelah Jumbo, Visinema Kembali Garap Film Keluarga Berjudul Na Willa

Ia mengamati, saat ini filmmaker Indonesia telah memiliki kesadaran terhadap risiko titik jenuh penonton, mengingat pola film Indonesia yang cenderung kurang beragam. Maka, Ekky melihat, kini terobosan dan penyegaran menjadi sentimen kunci bagi industri perfilman.

"Contohnya, Agak Laen tahun lalu yang memberikan nafas baru dengan menggabungkan komedi dan horror. Kemudian, Jumbo yang memiliki proses sepanjang lima tahun yang tak tergesa-gesa, dan juga sudah lama kita tidak ada film animasi," jelas Ekky kepada Kontan, Rabu (12/11/2025).

Untuk Jumbo, lanjutnya, tingginya jumlah penonton juga terdorong oleh temanya sebagai film anak-anak, yang biasanya ditonton bersama orang tua.

Selain itu, variasi juga menjadi faktor krusial. Artinya, dalam lautan sinema Indonesia, penting ada genre yang variatif disediakan di layar lebar agar penonton memiliki banyak opsi.

"Misalnya, dengan film genre horror yang sudah banyak, sebaiknya ada penyegaran. Misalnya dengan film Qodrat yang juga dicampur dengan action, lalu Qodrat 2 yang ada nuansa superhero," jelas Ekky.

Dengan begitu, ia melihat prospek pertumbuhan industri perfilman dari jumlah penonton pada tahun 2026 mendatang berpotensi meningkat. Apalagi, dengan kepercayaan masyarakat terhadap industri perfilman Indonesia yang sedang berada di puncaknya.

Baca Juga: Kritikus Film Sebut Industri Perfilman Tanah Air Butuh Sistem Box Office Terintegrasi

Selain itu, katalis positif untuk industri perfilman 2026 lainnya termasuk gelaran Jogja-NETPAC Asian Film Festival Market atau JAFF Market yang akan berlangsung pada kuartal terakhir 2025, yaitu 29 November-1 December 2025.

Ekky menjelaskan, gelaran ini menjadi wadah yang menghubungkan pelaku industri perfilman Indonesia. Salah satu program dalam marketplace ini adalah content market yang menampilkan intellectual property (IP) atau karya yang dapat dikembangkan.

Lebih lanjut, ke depan, untuk menjaga kinerja industri perfilman, Ekky menilai para pembuat film perlu untuk lebih berani dalam mendorong kebaruan. 

"Tidak hanya menawarkan apa yang diinginkan penonton, tapi filmmaker juga harus bisa punya idealisme yang ditularkan ke penonton. Pasar itu bisa diciptakan," tuturnya.

Selanjutnya: Produsen Gula Dunia Mitr Phol Group Mantapkan Langkah di Pasar Indonesia

Menarik Dibaca: 15 Ide Wallpaper Ruang Tamu 2026 yang Bikin Interior Rumah Tampil Fungsional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×