kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Menangkap peluang penjualan jet pribadi


Sabtu, 12 Januari 2013 / 10:15 WIB
Menangkap peluang penjualan jet pribadi
ILUSTRASI. Warga memakai masker pelindung menyebrang jalan di tengah penyebaran penyakit virus corona atau COVID-19 di Singapura, Jumat (14/5/2021). REUTERS/Caroline Chia.


Reporter: Uji Agung Santosa, Ragil Nugroho | Editor: Edy Can

JAKARTA. Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang masuk radar penjualan pesawat jet pribadi. Pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh booming sektor pertambangan dan perkebunan dalam beberapa tahun terakhir, membuat pasar jet pribadi di negara ini sangat menggiurkan.

Jackie Wu, Presiden Jetsolution International Services Ltd, mengatakan, Asia Tenggara memainkan peran sangat penting dalam mendukung penjualan pesawat jet pribadi. "Kekayaan bergerak ke Asia dan banyak potensi khususnya di Indonesia," katanya, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (11/1).

Pertumbuhan orang superkaya baru di Asia membuat porsi kepemilikan pesawat jet di kawasan ini bakal mencapai 20% pada 2017. Porsi itu naik empat kali lipat dari tahun 2011 yang masih 5%. Bombardier Inc mencatat, ada 15.200 unit jet pribadi yang tersebar di seluruh dunia.

Jika China lebih memilih jet baru yang lebih cepat buatan Gulfstream dan Bombardier, pelanggan Asia Tenggara tertarik pada pesawat yang efisien seperti Cessna, Embraer dan Hawker Beechcraft Inc. "Ketika orang jadi kaya, mereka cenderung membeli yang diinginkan," kata KK Yong, Wakil Presiden Jetsolution.
Potensi ini juga ditangkap oleh sejumlah perusahaan nasional dengan memasuki bisnis pesawat jet pribadi. Contohnya adalah PT Angkasa Pura (AP) I dan PT Lion Mentari Airlines.

AP I berencana membangun dua terminal khusus atau General Aviation Terminal (GA) di Bandara Ngurah Rai, Bali dan Bandara Sepinggan, Balikpapan. Dua terminal itu akan melayani jet pribadi. Bekerja sama dengan Execujet Aviation Group (EAG), AP I berencana membangun dua terminal khusus tersebut pada tahun ini.

Sedangkan Lion Air mulai mengoperasikan layanan penyewaan jet pribadi bernama Bizjet, sejak Juni 2012. "Kalau pertumbuhan ekonomi tetap di atas 6% maka peluang bisnis jet pribadi tahun ini cukup baik," kata Edward Sirait, Direktur Umum Lion Air.

Ia menambahkan, Lion Air berencana mengoperasikan hanggar jet pribadi di Batam pada pertengahan 2013. Melihat potensi pasar yang cukup cerah, mereka juga akan menambah dua armada Hawker 900 XP untuk melengkapi dua  armada yang  sudah ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×