kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menanti berkah dari krisis politik Thailand


Selasa, 27 Mei 2014 / 15:22 WIB
Menanti berkah dari krisis politik Thailand
ILUSTRASI. Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) pengendara mobil di SPBU Jakarta, Selasa (4/10/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Krisis politik yang terjadi di Thailand rupanya mengganggu iklim usaha di negeri gajah putih tersebut. Wakil Menteri Perindustrian mengatakan, pihaknya siap menampung industri relokasi dari Thailand.

Alex Retraubun, Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia menjelaskan, secara umum, pelaku usaha mencari kenyamanan untuk berusaha. "Kami tidak berharap terjadi kekacauan disana, nyatanya terjadi demikian. Wisata-wisatawan disana juga jadi berkeliaran ke Indonesia. Begitu juga dengan industri bisa direlokasi disini," ujar Alex pada Senin (26/5).

Sejauh ini Alex mengatakan belum ada industri dari Thailand yang secara resmi mengatakan relokasi ke Indonesia. Namun ia mengatakan, tren yang terjadi bisa menuju ke arah relokasi tersebut.

Ia mengatakan, tidak ada strategi khusus yang dilakukan pemerintah untuk memanggil para industri tersebut. Pasalnya, ia cukup percaya diri, iklim usaha di Indonesia bisa menarik investor yang berminat relokasi pabriknya dari Thailand.

"Kebijakan kami sangat welcome, ada MP3I, ada insentif-insentif yang tentu harus dikaji untuk diusulkan ke Kemenkeu. Tapi artinya kami sudah sangat siap menampung mereka," ujar Alex.

Menanggapi soal kemungkinan adanya relokasi industri komponen otomotif dari Thailand ke Indonesia, pihak Kemenperin mengatakan belum ada soal hal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×