Reporter: Adi Wikanto, Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Direktur Utama ciputra Group ini mengaku selalu mempunyai mimpi. Dalam mimpinya, Ciputra mengaku selalu melihat taman yang indah. "Tapi, saya tidak bisa menggambarkan taman itu setelah saya terbangun," kata Ir. ciputra yang juga sebagai Ketua Kehormatan Real Estate Indonesia (REI).
Ciputra mengatakan, mimpi merupakan visi yang harus diwujudkan. Ketua Yayasan Jayaraya ini mengakui, sangat sulit untuk menggambarkan keindahan mimpi-mimpinya ke orang lain. Apalagi untuk mencapainya. Namun, untuk menjadi enterpreneur yang berhasil, dia harus bisa merealisasikan mimpi-mimpi itu. Dan ternyata, dengan berbekal kemampuan di bidang properti, Ciputra berhasil menciptakan taman-taman yang indah di berbagai penjuru kota.
Baca Juga: Ciputra yakin bisa jual Rp 100 miliar di proyek Citraraya City Jambi
Mengubah tempat yang kotor menjadi pusat perhatian yang bernilai bisnis. Mungkin warga Jakarta sudah lupa, bagaimana warna asli Ancol yang sebenarnya. Berkat sentuhan tangannya, Ciputra mampu mengubah tempat dulu digambarkan sebagai tempat jin membuang anak itu menjadi taman yang nyaman, taman impian.
Kemudian, daerah Grogol yang dulu dianggap sebagai sarang copet ditata menjadi pusat perbelanjaan dan hotel. Bekas kebun karet yang dianggap terlalu jauh dari Jakarta, disulapnya menjadi Bumi Serpong Damai, kota mandiri. Ciputra mengatakan, mewujudkan mimpi-mimpi membutuhkan keberanian ketika mengambil keputusan yang penuh risiko.
Seperti yang Ciputra alami saat memutuskan meninggalkan biro arsitekturnya dan memilih pergi ke Jakarta. Dari sinilah, Ciputra terus menorehkan keputusan-keputusan emasnya. Cerita begini, begitu lulus kuliah dan mendapatkan gelar insinyur (Ir) pada 1960, Ciputra memutuskan menjadi pengembang di Jakarta.
Biro arsitektur yang telah dirintisnya, ia serahkan kepada kedua temannya. Di Jakarta, ia mendirikan perusahaan patungan yang bergerak dalam bidang properti, yakni PT Pembangunan Jaya. Perusahaan ini berdiri berkat kepiawaiannya melobi Gubernur Jakarta waktu itu, Soemarno Sosroatmojo.
Baca Juga: Ciputra Residence siap rilis proyek dan produk baru di penghujung tahun Ini
Dengan bermitra bersama Pemda DKI, PT Pembangunan Jaya didirikan dengan tujuan peremajaan kota dan membantu meningkatkan pendapatan daerah. "Saham saya cuma 3% dan selebihnya milik daerah," katanya. Saat ini, sahamnya sudah menjadi 15%, setelah ciputra membeli dari para pemegang saham. Saham yang kecil tidak menyurutkan niatnya menjalankan usaha di bidang properti.