kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.452.000   -12.000   -0,82%
  • USD/IDR 15.205   -60,00   -0,40%
  • IDX 7.642   114,20   1,52%
  • KOMPAS100 1.191   18,71   1,60%
  • LQ45 953   14,44   1,54%
  • ISSI 230   3,47   1,53%
  • IDX30 490   7,75   1,61%
  • IDXHIDIV20 589   10,01   1,73%
  • IDX80 136   1,84   1,38%
  • IDXV30 143   2,16   1,54%
  • IDXQ30 164   2,59   1,61%

Mengulik strategi perusahaan kekinian agar jadi incaran Jobseeker


Jumat, 05 November 2021 / 10:07 WIB
Mengulik strategi perusahaan kekinian agar jadi incaran Jobseeker
ILUSTRASI. Suasana kantor startup


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan teknologi seperti Google, Gojek, dan Tokopedia menjadi perusahaan incaran untuk bekerja dalam beberapa tahun terakhir. Selain karena berkembangnya bisnis digital, budaya organisasi serta benefit yang ditawarkan perusahaan memiliki daya tarik tersendiri.

Menurut Group Chief Operating Officer VENTENY Damar Raditya, perusahaan-perusahaan tersebut punya strategi tersendiri dalam menerapkan budaya organisasi. Pertama, menentukan nilai-nilai yang jelas untuk seluruh karyawan.

Nilai-nilai tersebut dapat berupa kebijakan yang bersifat wajib atau kebiasaan yang pada akhirnya membentuk budaya di lingkungan kerja. Misalnya, Tokopedia memiliki tiga nilai yaitu focus on consumer, growth mindset, dan make it happen make it better.

"Agar tidak sekadar menjadi jargon, perusahaan harus memastikan karyawan mengerti makna di balik nilai-nilai tersebut serta kaitannya dengan tujuan perusahaan," kata Damar dalam keterangannya, Jumat (5/11).

Baca Juga: Selama pandemi Covid-19, kapitalisasi pasar Moderna terus bertumbuh

Kedua, memahami kebutuhan dan keinginan karyawan sebagai bagian dari motivasi bekerja. Bentuknya mulai dari memberikan gaji dan tunjangan yang sepadan dengan tanggung jawab, menyediakan fasilitas-fasilitas utama hingga penunjang gaya hidup, serta pengelolaan jam kerja guna mendorong terwujudnya work life balance.

Hal ini tentu mampu memotivasi karyawan untuk mengerahkan potensi terbaiknya bagi perusahaan.

Ketiga, peran perusahaan dalam menciptakan employee happiness kepada karyawan. Google misalnya, meyakini kreativitas dan produktivitas individu lahir dari lingkungan kerja yang menyenangkan.

Perusahaan ini memilih menyediakan fasilitas ekstra yang bisa dinikmati karyawan sehari-hari seperti ruang istirahat, makan gratis, dan permainan di kantor, dibandingkan mengadakan kegiatan rekreasi karyawan.

Damar bilang, adanya budaya progresif tersebut tak lepas dari pengaruh generasi millennial dan generasi Z yang kini mendominasi angkatan kerja.

“Generasi tersebut punya sudut pandang dan karakter yang bisa menjadi kekuatan bagi perusahaan. Mereka progresif, terbuka dengan perubahan, dan sadar dengan kualitas dirinya," katanya.

Baca Juga: Rayakan hari jadi keempat, Shipper Indonesia dorong peningkatan layanan

Selain membawa pengaruh dalam budaya organisasi, sebagai pencari kerja mereka juga cenderung mempertimbangkan perusahaan yang mendukung peningkatan kualitas mereka sebagai individu, selain faktor-faktor konvensional seperti gaji dan jabatan.

VENTENY memahami tidak semua perusahaan memiliki privilege dalam mengubah budaya organisasi, atau menawarkan benefit yang peka terhadap perkembangan kebutuhan generasi muda.

Perusahaan dengan budaya organisasi yang sudah berjalan tahunan serta memiliki jumlah karyawan yang besar, perlu dialog internal serta adaptasi yang panjang dalam melaksanakan transformasi budaya.

Selain itu, keterbatasan data dan anggaran, kemudian tipe model bisnis, juga menjadi tantangan dalam melakukan transformasi budaya.

Tantangan tersebut yang mendorong VENTENY berinovasi menciptakan super app human resources management berbasis teknologi yang tidak terbatas pada urusan administrasi, melainkan kebutuhan yang progresif seperti employee happiness.

"Perusahaan bisa mulai membuat perubahan dengan mengadopsi layanan HR-Tech seperti VENTENY dalam memenuhi kebutuhan karyawannya," ujar Damar.

Dia mengatakan, salah satu inovasi dari VENTENY adalah fitur V-Merchant yang hadir untuk memenuhi gaya hidup pekerja masa kini, baik dari aspek kesehatan, hiburan, makanan dan minuman, hingga kebutuhan sehari-hari.

Perusahaan dapat memanfaatkan fitur ini sebagai alternatif penyediaan benefit bagi karyawan tanpa harus membangun fasilitas atau infrastruktur tertentu.

Fitur ini hadir dalam bentuk voucher discount yang bisa digunakan karyawan. Meski tidak ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan, namun benefit tersebut memberikan nilai eksklusif yang membedakan karyawan tersebut dengan karyawan perusahaan lainnya.

Baca Juga: Pembuat Kendaraan Pengiriman Swakemudi Ini, Gaet Google Alphabet Jadi Investor

Pemilihan mitra merchant yang dilakukan VENTENY juga melihat dari demand dan tren gaya hidup generasi muda. Contohnya, VENTENY memahami kegemaran konsumsi kopi di kalangan karyawan, maka VENTENY bermitra dengan beberapa brand kopi favorit yang bisa jadi pilihan karyawan.

Saat ini mobile app VENTENY dapat diakses di platform Android. Dalam rangka membuat layanannya semakin inklusif bagi karyawan dan perusahaan dari berbagai kalangan, VENTENY melakukan ekstensifikasi layanan dan perluasan jangkauan pasar lewat momentum “Flash Sale 11.11” pada 11 November 2021 nanti.

Selain pemenuhan gaya hidup, VENTENY juga turut menyoroti perlindungan karyawan dari berbagai risiko. Lewat fitur Asuransi, VENTENY memperluas pilihan asuransi kesehatan dengan menambahkan asuransi yang mampu menanggung penyakit kritis yang rentan dialami karyawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×