Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan
KENDARI. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta Terminal Penumpang Pelabuhan Nusantara Kendari diperluas untuk mengakomodasi penumpang yang saat ini sudah semakin padat. Saat ini terdapat 1.500 penumpang setiap harinya yang mengisi terminal tersebut untuk menyeberang.
"Kalau menurut Pelindo II, penumpang yang masuk kira-kira 1.000 sampai 1.500 sehari, terminal pasti harus diperbaiki," kata Jonan saat peninjauan ke Pelabuhan Nusantara Kendari dan Pelabuhan Bungku Toko, Kendari, Jumat (10/4).
Menhub mengaku sudah berdiskusi dengan Pelindo IV selaku operator pelabuhan tersebut agar Pelabuhan Nusantara Kendari difokuskan untuk pelabuhan penumpang. Sementara untuk pelabuhan distribusi barang dialihkan ke Pelabuhan Bungku Toko.
Ia menjelaskan alasan Pelabuhan Nusantara Kendari masih dijadikan sebagai pelabuhan penumpang karena akses di menuju pelabuhan tersebut lebih mudah dibanding dengan Pelabuhan Bungku Toko.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam mengatakan Pelabuhan Nusantara Kendari memang akan difokuskan untuk pelabuhan penumpang karena saat ini pelabuhan tersebut tidak mampu disandarkan oleh kapal angkut berkapasitas 50.000 ton karena maksimum batas tinggi kapal hanya lima meter.
"Pelabuhan Kendari tetap dipakai, tapi diintegrasikan lagi dengan jembatan. Yang pasti di Pelabuhan Kendari melayani antarpulau karena aksesnya lebih dekat dengan penumpang," ujarnya.
Nur juga berjanji akan memperluas kapasitas terminal pelabuhan tersebut, agar penumpang lebih leluasa mengingat di pelabuhan tersebut masih terdapat pelayanan PT Pelni, bongkar muat barang serta kontainer, sementara kawasannya sangat sempit.
"Saya belum menghitung kapasitas barunya akan memuat berapa nanti dihitung dulu," ucapnya.
Ia mengatakan upaya tersebut sebagai upaya untuk memperbaiki sistem transportasi laut yang masih belum memadai dengan baik, pasalnya dari Rp889 miliar yang digelontorkan pemerintah pusat untuk pengembangan transportasi Sulawesi Tenggara, 50%-nya akan dialokasikan untuk sektor transportasi laut.
"Wilayah kita 'kan terdiri dari banyak pulau, jadi fokus kita memang laut," tukasnya.
Hal senada juga disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Bobby R Mamahit yang menilai Pelabuhan Nusantara Kendari sulit dijadikan pelabuhan besar, karena tidak mampu untuk disandarkan kapal-kapal berkapasitas besar.
"Akan sulit berkembang karena ada rencana pembangunan jembatan," tambahnya.
Untuk itu, menurut dia, Pelabuhan Nusantara Kendari lebih baik difokuskan untuk pelabuhan penumpang dibandingkan pelabuhan barang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News