kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menhub pastikan pelabuhan tetap buka di masa pandemi Covid-19


Jumat, 17 Juli 2020 / 06:21 WIB
Menhub pastikan pelabuhan tetap buka di masa pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menggunakan pelindung wajah saat mengikuti rapat kerja/rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7/2020). Raker atau RDP tersebut membahas evaluasi sarana dan prasarana


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membahas penguatan sistem transportasi dan logistik melalui pertemuan virtual dengan para Menteri di kawasan ASEAN-China dalam upaya bersama untuk menekan angka penyebaran Covid-19 dan mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Indonesia disampaikan Budi, mendorong negara-negara di ASEAN-China untuk merumuskan tindakan bersama dan kolaboratif serta langkah-langkah strategis di sektor transportasi untuk membangun ketahanan terhadap pandemi, serta berbagi praktik dan pengalaman terbaik tentang tindakan yang diambil di sektor transportasi.

Indonesia berkomitmen untuk memastikan sistem logistik dan konektivitas transportasi khususnya di kawasan ASEAN dapat berjalan dengan baik pada masa pandemi Covid-19 saat ini.

Baca Juga: Menhub Budi Karya usul SIKM dihapuskan, ini alasannya

Sejumlah komitmen tersebut di antaranya, memastikan semua pelabuhan di Indonesia tetap terbuka untuk memberikan prioritas pada transportasi logistik, seperti, kebutuhan dasar, barang-barang kebutuhan pokok, dan peralatan medis.

Komitmen selanjutnya, menaruh perhatian terhadap situasi yang dihadapi oleh banyak pelaut yang terjebak di kapal-kapal di luar negeri dengan membuat Standard Operational Procedure (SOP) tentang pemulangan atau repatriasi Pelaut Indonesia, sehingga para pelaut bisa dipulangkan dengan aman dan selamat sesuai protokol kesehatan.

“Hingga saat ini, Indonesia telah berhasil memulangkan sekitar 24.000 pelaut untuk pulang dengan selamat,” jelas Budi dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id pada Kamis (16/7).

Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), di mana pengendalian transportasi dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan untuk memfasilitasi pergerakan masyarakat agar tetap bisa produktif namun tetap aman dari Covid-19.

Hal ini dilakukan dalam rangka menggerakkan kembali roda ekonomi yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

Ditekankan Budi di masa pandemi saat ini, kerja sama dan kolaborasi antar negara, termasuk kerja sama bilateral antara masing-masing negara anggota ASEAN dan China terus berjalan, salah satunya adalah proyek KA Cepat Jakarta – Bandung.

Baca Juga: Kereta bandara beroperasi kembali mulai 1 Juli 2020

Tak hanya itu, Indonesia juga menawarkan kerja sama pengembangan transportasi dalam rangka rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur, yang mengusung konsep Smart System Smart Mobility, berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Kami mengundang rekan kerja di ASEAN dan China untuk berkolaborasi dan mendukung proyek pembangunan transportasi darat, laut, dan udara serta proyek infrastruktur kereta api di Indonesia melalui skema Kemitraan Pemerintah-Swasta atau Public Private Partnership,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×