kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.378   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.943   5,87   0,07%
  • KOMPAS100 1.113   2,27   0,20%
  • LQ45 808   -1,00   -0,12%
  • ISSI 272   0,61   0,22%
  • IDX30 420   -0,28   -0,07%
  • IDXHIDIV20 486   0,41   0,08%
  • IDX80 122   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 133   -0,34   -0,26%
  • IDXQ30 136   0,19   0,14%

Menilik perkembangan proyek pabrik emas Wilton Makmur Indonesia (SQMI)


Senin, 20 April 2020 / 16:45 WIB
Menilik perkembangan proyek pabrik emas Wilton Makmur Indonesia (SQMI)
ILUSTRASI. PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) masih fokus menyelesaikan proyek pabrik pengolahan emas di Ciemas, Jawa Barat. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan emas, PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) masih fokus menyelesaikan proyek pabrik pengolahan emas di Ciemas, Jawa Barat pada tahun ini.

Dalam pemberitaan sebelumnya, hingga awal tahun ini pengerjaan proyek pabrik pengolahan emas SQMI telah mencapai 95%. Konstruksi fisik pabrik tersebut juga telah selesai dibangun. Perusahaan ini tinggal menyelesaikan beberapa bagian terakhir sebagai persiapan menuju tahap commissioning.

Baca Juga: Pabrik Emas SQMI Segera Beroperasi

Sekretaris Perusahaan SQMI M. Noor Syahriel menyampaikan, di atas kertas, ketika seluruh pengerjaan proyek pabrik pengolahan emas Ciemas selesai, maka perusahaan ini dapat memulai uji coba produksi pada kuartal keempat tahun ini. Pabrik tersebut akan memiliki kapasitas produksi sebanyak 500 ton per hari.

Ia pun menyebut, sampai saat ini proses pengerjaan tahap akhir proyek tersebut masih terus dilakukan di tengah pandemi Corona. SQMI pun telah mengambil langkah-langkah antisipasi untuk mengurangi dampak virus tersebut terhadap kelangsungan proyek. “Namun, keterlambatan operasional dari yang diharapkan mungkin akan terjadi,” ujar dia, Jumat (17/4) lalu.

Sayangnya, ia belum bisa memberikan perkiraan skenario perubahan target penyelesaian pabrik tersebut jika mempertimbangkan dampak penyebaran virus Corona. Hingga kini, manajemen SQMI sendiri telah menghabiskan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 30 juta untuk proyek pabrik pengolahan emas Ciemas. Capex tersebut berasal dari sumber internal perusahaan.

Di saat proses penyelesaian pabrik tersebut masih berlangsung, sumber pendapatan SQMI akan berasal dari penjualan emas yang berasal dari persediaan milik perusahaan ini di tambang emas Ciemas.

Baca Juga: Pabrik emas Wilton Makmur (SQMI) akan beroperasi di paruh kedua 2020

Syahriel pun mengaku, tren kenaikan harga emas global baru akan benar-benar dirasakan dampaknya oleh SQMI manakala pabrik pengolahan emas perusahaan telah beroperasi secara komersial. “Dengan kapasitas sebesar 500 ton per hari, SQMI diharapkan akan mampu memproduksi sekitar 1 ton emas di tiap tahunnya,” ungkap dia.

SQMI sebenarnya memiliki potensi yang besar dalam memanfaatkan bisnis penambangan emas. Perusahaan ini mengelola tambang emas Ciemas yang memiliki luas area 3.078 hektare (Ha). Namun, luas wilayah yang baru dieksplorasi emiten tersebut baru mencapai 200 Ha. Adapun pabrik pengolahan emas yang dibangun SQMI memakan lahan seluas 10 Ha.

Catatan Kontan, SQMI tidak membukukan pendapatan pada kuartal ketiga tahun lalu. Namun, pada 4 Oktober 2019, perusahaan ini mencatatkan penjualan emas sebanyak 3,44 kilogram. Alhasil, di akhir Oktober 2019, SQMI kembali merilis laporan keuangan yang mencantumkan nilai pendapatan sebesar Rp 2,32 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×