Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo
Di saat proses penyelesaian pabrik tersebut masih berlangsung, sumber pendapatan SQMI akan berasal dari penjualan emas yang berasal dari persediaan milik perusahaan ini di tambang emas Ciemas.
Baca Juga: Pabrik emas Wilton Makmur (SQMI) akan beroperasi di paruh kedua 2020
Syahriel pun mengaku, tren kenaikan harga emas global baru akan benar-benar dirasakan dampaknya oleh SQMI manakala pabrik pengolahan emas perusahaan telah beroperasi secara komersial. “Dengan kapasitas sebesar 500 ton per hari, SQMI diharapkan akan mampu memproduksi sekitar 1 ton emas di tiap tahunnya,” ungkap dia.
SQMI sebenarnya memiliki potensi yang besar dalam memanfaatkan bisnis penambangan emas. Perusahaan ini mengelola tambang emas Ciemas yang memiliki luas area 3.078 hektare (Ha). Namun, luas wilayah yang baru dieksplorasi emiten tersebut baru mencapai 200 Ha. Adapun pabrik pengolahan emas yang dibangun SQMI memakan lahan seluas 10 Ha.
Catatan Kontan, SQMI tidak membukukan pendapatan pada kuartal ketiga tahun lalu. Namun, pada 4 Oktober 2019, perusahaan ini mencatatkan penjualan emas sebanyak 3,44 kilogram. Alhasil, di akhir Oktober 2019, SQMI kembali merilis laporan keuangan yang mencantumkan nilai pendapatan sebesar Rp 2,32 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News