Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .
Secara terpisah Hana Maharani, Head of Communications, PT Nissan Motor Indonesia menjelaskan langkah konkrit aliansi Nissan-Renault dan Mitsubishi di Indonesia memang belum ada. Namun di level prinsipal hulunya, memang ada penyelarasan di bagian supply chain agar tercipta efisiensi logistik
Efisiensi juga ada di tingkat riset produk. Dengan aliansi, biaya riset yang besar itu bisa ditanggung bersama. "Tapi dari segi branding dan pemasaran, masing masing
tetap bersaing," papar Hana kepada Kontan.co.id, Jumat (21/9).
Untuk menjaga kekuatannya di Indonesia, Nissan punya strategi jangka menengah dalam periode 2018-2022. Rencana in meliputi fokus yang kuat pada pelanggan, ekspansi produk dan perluasan jaringan dealer, sejalan dengan rencana jangka menengah perusahaan secara global, Nissan M.O.V.E. 2022.
Saat ini jaringan diler mencapai 105 diler dan di akhir tahun fiskal kedepan akan mencapai 108 diler.
Hana menjelaskan Nissan memiliki ambisi untuk menambah dua kali lipat jumlah mitra dealer di Indonesia dalam lima tahun ke depan. Seluruh dealer Nissan nantinya akan mengikuti Nissan Retail Concept atau NRC. "Kami juga akan memperluas bisnis melalui penjualan ritel, korporasi dan fleet," katanya.
Sebagai contoh, Nissan akan mendirikan Nissan Business Centers, yang memastikan pelanggan fleet mendapatkan layanan dan purna jual yang lebih baik melalui berbagai inisiatif.
Selain itu, Nissan telah memperluas penawaran produknya di bawah merek Nissan dan Datsun, dimulai dengan peluncuran Datsun CROSS pada Maret 2018. Dan Nissan akan melanjutkannya dengan memperkenalkan sejumlah model di berbagai segmen di Indonesia dalam jangka menengah, termasuk SUV dan MPV baru.
"Salah satu yang sudah meluncur yakni Nissan Terra yang menjadi backbone penjualan Nissan di Indonesia," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News