Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), distributor resmi kendaraan penumpang dan niaga ringan dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC) di Indonesia, mengumumkan pergantian personil di struktur jajaran Direksi efektif per tanggal 25 September 2018 mendatang.
Kyoya Kondo, Presiden Direktur saat ini akan mengakhiri penugasannya di PT MMKSI. Kondo telah memberikan kontribusi di MMKSI selama lebih dari satu tahun terakhir. Posisi President Director yang baru adalah Naoya Nakamura, yang sebelumnya menjabat sebagai President Director MMC Rus LLC (Distributor resmi MMC di Rusia).
Naoya Nakamura menjelaskan pasca peluncuran Xpander, persepsi konsumen Indonesia terhadap merk Mitsubishi berubah. Dahulu Mitsubishi lebih dikenal sebagai merk
kendaraan komersial yang baik.
"Saya diminta manajemen MMC untuk meningkatkan bisnis kendaraan penumpang Mitsubishi di Indonesia menjadi lebih baik lagi," kata Naoya, Rabu (19/9).
Menurutnya, posisi menjadi volume penjualan terbesar Mitsubishi secara global belumlah cukup. Menurutnya perlu ada nilai posisi yang lebih kuat dibandingkan pabrikan
otomotif lainnya.
Sedangkan untuk peluncuran produk baru belum dibeberkan. Waktu peluncuranpun juga belum. "Tapi sebelum datang ke Jakarta, saya sudah bertemu dengan manajemen dan bagian R&D di Tokyo. Kami tentunya akan rakit lagi produk global baru di pabrik Indonesia," jelasnya.
Sementara mengenai produk aliansi Nissan dan Mitsubishi, Naoya menjelaskan belum mengetahui secara detail dampaknya di Indonesia. Namun dirinya menyambut positif di masa depan Nissan dan Mitsubishi akan baik kedepannya di Indonesia.
"Tapi bagaimana pun MMC sudah menjadi bagian dari aliansi dan jika ada kesempatan bagus saya ingin menjajakinya," paparnya.
Irwan Kuncoro, Director of Sales and Marketing Division MMKSI menjelaskan untuk aliansi tersebut lebih ke arah koordinasi operasional. Namun untuk sharing platform
produk selanjutnya belum ada yang konkrit. "Studi bersama mengenai suplai dan logistik memang ada, tapi kalau secara produk masih di level prinsipal," kata Irwan.
Secara terpisah Hana Maharani, Head of Communications, PT Nissan Motor Indonesia menjelaskan langkah konkrit aliansi Nissan-Renault dan Mitsubishi di Indonesia memang belum ada. Namun di level prinsipal hulunya, memang ada penyelarasan di bagian supply chain agar tercipta efisiensi logistik
Efisiensi juga ada di tingkat riset produk. Dengan aliansi, biaya riset yang besar itu bisa ditanggung bersama. "Tapi dari segi branding dan pemasaran, masing masing
tetap bersaing," papar Hana kepada Kontan.co.id, Jumat (21/9).
Untuk menjaga kekuatannya di Indonesia, Nissan punya strategi jangka menengah dalam periode 2018-2022. Rencana in meliputi fokus yang kuat pada pelanggan, ekspansi produk dan perluasan jaringan dealer, sejalan dengan rencana jangka menengah perusahaan secara global, Nissan M.O.V.E. 2022.
Saat ini jaringan diler mencapai 105 diler dan di akhir tahun fiskal kedepan akan mencapai 108 diler.
Hana menjelaskan Nissan memiliki ambisi untuk menambah dua kali lipat jumlah mitra dealer di Indonesia dalam lima tahun ke depan. Seluruh dealer Nissan nantinya akan mengikuti Nissan Retail Concept atau NRC. "Kami juga akan memperluas bisnis melalui penjualan ritel, korporasi dan fleet," katanya.
Sebagai contoh, Nissan akan mendirikan Nissan Business Centers, yang memastikan pelanggan fleet mendapatkan layanan dan purna jual yang lebih baik melalui berbagai inisiatif.
Selain itu, Nissan telah memperluas penawaran produknya di bawah merek Nissan dan Datsun, dimulai dengan peluncuran Datsun CROSS pada Maret 2018. Dan Nissan akan melanjutkannya dengan memperkenalkan sejumlah model di berbagai segmen di Indonesia dalam jangka menengah, termasuk SUV dan MPV baru.
"Salah satu yang sudah meluncur yakni Nissan Terra yang menjadi backbone penjualan Nissan di Indonesia," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News