kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Menimbang Kemampuan Pertamina Kelola Blok Rokan Tanpa Mitra


Kamis, 05 Oktober 2023 / 17:36 WIB
Menimbang Kemampuan Pertamina Kelola Blok Rokan Tanpa Mitra
ILUSTRASI. Memasuki dua tahun pengelolaan Blok Rokan, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) masih tak kunjung menggandeng mitra. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Memasuki dua tahun pengelolaan Blok Rokan, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) masih tak kunjung menggandeng mitra. Padahal, sesuai ketentuan dalam kontrak bagi hasil, PHR diharuskan mengelola Blok Rokan bersama dengan mitra.

Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menilai PT Pertamina Hulu Rokan sejauh ini terhitung cukup mampu dalam mengelola Blok Rokan tanpa menggandeng mitra.

Meski demikian, jika kemudian PHR memutuskan untuk mengelola Blok Rokan bersama dengan mitra maka pengembangan diyakini bakal lebih optimal.

Baca Juga: Simak Strategi Pertamina Hulu Energi Genjot Produksi Migas Nasional

"Ada hal-hal yang bisa dijangkau misalnya pengembangan, eksplorasi tambahan. Akselerasinya yang lebih cepat," kata Komaidi kepada Kontan, Kamis (5/10).

Komaidi melanjutkan, dalam pelaksanaan bisnis hulu migas memang memiliki kebutuhan yang cukup besar dari segala aspek baik teknologi, modal hingga sumber daya manusia.

Meski demikian, menurutnya jika sejauh ini Pertamina dinilai mampu untuk mengelola Blok Rokan sendirian serta memberikan manfaat yang lebih besar maka Pertamina dapat didorong untuk tidak harus menggandeng mitra.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina Arya Dwi Paramita menjelaskan, memasuki dua tahun pengelolaan Blok Rokan, PHR tercatat mampu meningkatkan produksi dari tahun ke tahun, bahkan berada di puncak produksi minyak dan gas (migas) Indonesia dengan capaian 172 ribu setara minyak per hari (BOPD), bertepatan dengan 2 tahun pasca alih kelola Blok Rokan pada Agustus 2023.

"Selain itu, dalam kurun waktu 2 tahun sejak alih kelola Blok Rokan, PHR telah mengebor sebanyak 825 sumur dan ada 84 rig di WK Rokan," jelas Arya kepada Kontan, Selasa (3/10).

Arya melanjutkan,  Blok Rokan juga mencatatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) terverifikasi sebesar 70,88% sebagai komitmen dalam mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan kapasitas nasional dan multiplier effect bagi keseluruhan industri dalam negeri.

Selain itu, PT Pertamina turut melakukan pengeboran eksplorasi sumber daya migas konvensional maupun peluang sumber daya Migas Non Konvensional (MNK). Kegiatan ini disebut sebagai bagian portofolio business plan Subholding Upstream dalam memaksimalkan asset existing.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Pertamina Mampu Kelola Blok Rokan Tanpa Mitra

"Untuk lebih mengoptimalkan, PHE melalui PHR didukung oleh EOG Resources yang merupakan praktisi industri MNK," tambah Arya.

Arya menegaskan, salah satu potensi sumber daya MNK di wilayah WK Rokan berada pada cekungan central sumatra basin yang menjadi sumur eksplorasi MNK pertama di blok ini telah diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Juli 2023 lalu.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai PT Pertamina mampu mengelola Blok Rokan tanpa harus menggandeng mitra.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mengungkapkan, memasuki tahun kedua pengelolaan Blok Rokan, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dinilai masih mampu untuk mengelola blok tersebut sendirian.

"Pertamina masih jalan sendiri sekarang. Masih bisa (sendiri)," kata Tutuka di Kementerian ESDM, Senin (2/10).

Sebelumnya, disebutkan bahwa dalam ketentuan Kontrak Bagi Hasil atau Production Sharing Cost (PSC), Pertamina diharuskan menggandeng mitra dalam pengelolaan Blok tersebut.

Menanggapi hal ini, Tutuka belum bisa memastikan lebih jauh apakah bakal ada revisi yang dilakukan terkait ketentuan itu.

Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Ajukan Perbaikan Fiscal Term 6 Blok Migas

Pihaknya masih akan memantau perkembangan pengelolaan Blok Rokan terlebih dahulu.
n"Nanti kita lihat kondisinya," jelas Tutuka.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina tetap wajib mencari mitra dalam pengelolaan Blok Rokan ke depannya.

"PSC mempersyaratkan Pertamina punya mitra dalam pengelolaan PHR. (Ketentuan) masih berlaku," kata Dwi kepada Kontan, Rabu (27/9).

Meski demikian, Dwi memastikan sejauh ini belum ada laporan resmi dari PHR soal calon mitra yang bakal bekerja sama dalam pengelolaan Blok Rokan. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×