kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Kembalikan Natuna D-Alpha Ke Pemerintah, Kini Pertamina Fokus Kelola Blok East Natuna


Rabu, 02 Agustus 2023 / 12:47 WIB
Kembalikan Natuna D-Alpha Ke Pemerintah, Kini Pertamina Fokus Kelola Blok East Natuna
ILUSTRASI. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) fokus mengembangkan Wilayah Kerja (WK) East Natuna.KONTAN/Panji Indra


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) fokus mengembangkan Wilayah Kerja (WK) East Natuna yang dinilai keekonomiannya lebih menarik setelah mengembalikan Blok Natuna D-Alpha kepada pemerintah di tahun lalu. 

Sedikit kilas balik, berdasarkan arsip Kementerian ESDM, Pemerintah secara resmi menunjuk Pertamina dalam pengembangan Blok Natuna D Alpha yang tertuang dalam Surat Menteri ESDM No 3588/11/MEM/2008 tertanggal 2 Juni 2008 tentang Status Gas Natuna D Alpha.

Blok Natuna D Alpha terletak sekitar 250 km dari Kepulauan Natuna. Cadangannya pun sangat besar, diperkirakan 46 triliun kaki kubik. 

Baca Juga: Makin Ekspansif, Pertamina Hulu Energi Siap Kembangkan 7 Blok Migas Baru

Namun untuk mengembangkan Blok Natuna D-Alpha tidak mudah karena 70% cadangan gasnya berisi CO2. Jadi, diperlukan teknologi canggih untuk penghilangan, pembuangan, dan penyimpanan karbon dioksida karena CO2 tidak bisa dibuang sembarangan. 

Kemudian pada 2022, Pertamina menyerahkan kembali pengelolaan Natuna D-Alpha kepada pemerintah. 

Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi, Muharram Jaya Penguriseng menjelaskan, sejatinya Natuna D-Alpha menyimpan potensi gas yang sangat besar dan sudah ada penemuan (discovery). 

“Namun, memang ada kondisi di mana CO2 di sana sangat besar sehingga prioritas (Pertamina) tentu saja akan lari ke tempat yang keekonomiannya lebih menarik,” ujarnya kepada Kontan.co.id di Jakarta, Selasa (1/8). 

Saat ini, Pemerintah kembali melakukan lelang terbuka untuk WK Natuna D-Alpha. 

Menurut Muharram, upaya pemerintah saat ini ialah terus berusaha menawarkan Natuna D-Alpha bagi pihak-pihak yang menguasai teknologi mengelola lapangan gas tersebut. 

Baru-baru ini, Pertamina Hulu Energi menerima pengelolaan Blok East Natuna dari Pemerintah Indonesia. Di dalam blok tersebut, Pertamina akan menjalankan komitmen pasti berupa studi G&G, akuisisi data seismik 3D 430 km2, dan 1 sumur eksplorasi dengan total investasi senilai US$ 12,500,000. 

Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Kelola 7 Blok Migas Baru, Berapa Potensi Cadangannya?

Adapun perkiraan sumber daya migas di East Natuna ialah minyak 2,2 billion barel oil (BBO), dan gas 300 billions of standard cubic feet (BSCF).

“Alhamdulillah 2023 ini kami baru saja mendapatkan blok baru dari pemerintah jadi kami punya blok baru lokasi  East Natuna, Pertamina masuk di sana 100%,” ujar Muharram. 

Muharram menyatakan, di tahun depan PHE akan melaksanakan aktivitas seismik di East Natuna untuk membuktikan Pertamina dapat maksimal mengelola blok migas yang diberikan Pemerintah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×