Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah persaingan industri elektronik yang kian ketat dan perubahan rantai pasok global, sejumlah perusahaan di Indonesia mulai menata ulang cara kerja internal mereka. Kolaborasi lintas divisi dan integrasi operasi menjadi penentu daya saing, terutama bagi perusahaan yang memiliki fasilitas produksi lokal dan jaringan layanan luas.
Dalam kerangka itu, PT LG Electronics Indonesia menyoroti pentingnya penguatan koordinasi internal sebagai fondasi untuk menjaga ketahanan operasional. Presiden LG Electronics Indonesia, Ha Sang-chul, menyampaikan, hubungan kerja yang terbangun antardivisi telah mendorong transformasi perusahaan selama lebih dari tiga dekade.
Mulanya sebagai unit penjualan, LG kemudian mengembangkan fasilitas produksi di Cibitung dan Tangerang. Membangun satu pusat produksi baru untuk produk AC melalui kemitraan strategis, serta memperluas fungsi riset dan pengembangan (R&D), pemasaran, dan layanan purna jual di berbagai daerah.
Ha menilai kemampuan mempertahankan integrasi tersebut sejalan dengan meningkatnya kepercayaan konsumen. "Pencapaian ini juga bergantung pada lingkungan kerja yang inklusif dan saling mendukung," kata Ha, akhir pekan lalu.
Salah satu kiat perusahaan asal Korea Selatan ini merekatkan hubungan di perusahaan adalah kegiatan kebersamaan karyawan di beberapa lokasi berbeda dan melibatkan lebih dari 6.000 peserta dari lima unit bisnis.
Baca Juga: Harga Tembaga Meroket, Industri Elektronik Siapkan Strategi Substitusi Bahan Baku
Kelimanya adalah pabrik Tangerang, pabrik Cibitung, R&D, layanan purna jual, serta tim pemasaran dan penjualan. Perusahaan juga melibatkan keluarga karyawan.
Kegiatan untuk masing-masing unit berlangsung terpisah. Pabrik Tangerang di Taman Safari pada 8 November, R&D pada 22 November, tim pemasaran dan layanan di Jakarta Bird Land Ancol akhir pekan lalu. Sedangkan pabrik Cibitung dijadwalkan di Dunia Fantasi pada 29 November.
Struktur operasi yang semakin terintegrasi memberi ruang bagi perusahaan untuk berperan lebih besar dalam agenda nasional. Ia berharap model kerja kolaboratif yang dibangun dapat memperkuat ketahanan perusahaan di tengah persaingan industri dan sekaligus membuka ruang bagi pengembangan kapasitas individu di dalam organisasi.
Selanjutnya: Premi Asuransi Kendaraan Turun 4% di Kuartal III-2025, Sinyal Pemulihan Masih Terjal
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Selasa 25 November 2025: Cukup Signifikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













