kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkominfo Baru Harus Bersih, Kompeten dan Jangan Ada Benturan Kepentingan


Selasa, 30 Mei 2023 / 10:31 WIB
Menkominfo Baru Harus Bersih, Kompeten dan Jangan Ada Benturan Kepentingan
ILUSTRASI. Plt Menkominfo Mahfud MD (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait perkembangan seleksi jabatan Dirut Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo 2023-2028 ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mahfud MD belakangan sering tampil mengurus soal Komunikasi dan Informatika. Meski begitu, Mahfud hanya sebatas Pelaksana Tugas Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus segera memilih Menkominfo baru.

Beberapa tokoh seperti Wishnutama Kusubandio, Andika Perkasa, dan Hary Tanoesoedibjo digadang-gadang  sebagai calon Menkominfo. 
Wakil Sekretaris Jendral Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Anthony Leong menyatakan, Jokowi jangan salah pilih lagi kandidat yang akan mengisi Menkominfo di pengujung kepemimpinannya.

Jokowi harus memilih figur yang memiliki kompetensi dan rekam jejak yang baik  "Presiden harus memilih orang yang dengan rekam jejak jelas dan bersih dari kasus korupsi, jangan membebani presiden ke depan. Menteri-menteri yg berpotensi bermasalah sebaiknya diganti. Ini momentum perbaikan persepsi dan citra di masa pengujung kepemimpinan periode kedua Jokowi," ujar Anthony, dalam keterangan tertulis, pekan lalu. 

Agung Harsoyo, Dosen STEI Institut Teknologi Bandung (ITB) berharap, Jokowi memilih sosok pengisi Menkominfo yang memiliki kompetensi di industri pos, telekomunikasi-informatika, penyiaran serta  rekam jejak yang baik. Sebab jabatan Menkominfo saat ini sangat vital untuk menjaga pertumbuhan industri itu terutama  di era industri 5.0 

Baca Juga: Menakar Potensi Saham Milik Politisi Konglomerat di Tahun Politik

“Dalam hal ini, dibutuhkan Menkominfo yang memiliki kemampuan mengembangkan tiga hal sekaligus, industri tumbuh, harga terjangkau bagi masyarakat, dan memberi kontribusi bagi masyarakat serta pemerintah," kata Agun, Senin (29/5). 

Menkominfo harus dapat mendukung seluruh program transformasi digital, Termasuk terwujudnya program penghentian siaran analog atau analog switch off (ASO). 

Potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak dari program ASO dan pemanfaatan frekuensi 2600Mhz ke depan ini sangat besar. Belum lagi potensi efek domino dari tumbuhnya ekonomi nasional akibat kehadiran 5G yang menggunakan frekuensi 700Mhz dan 2600Mhz.

"Saya mengharapkan agar Presiden Joko Widodo nantinya dapat memilih sosok Menkominfo yang tak memiliki keterkaitan dengan bisnis yang diawasi oleh Kominfo," ujar Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×