Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian menyambut langkah ekspansi yang dilakukan PT Citra Terus Makmur. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melihat aksi ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat struktur dan rantai pasok industri tekstil nasional.
Menperin hadir dalam peresmian perluasan pabrik PT Citra Terus Makmur di Sumedang yang berlangsung pada Selasa (11/11/2025). “Saya menyampaikan apresiasi kepada PT Citra Terus Makmur atas langkah ekspansi ini. Upaya perluasan yang dilakukan tidak hanya menambah kapasitas produksi, tetapi juga memperkuat struktur dan rantai pasok industri tekstil nasional,” ungkap Agus melalui siaran pers pada Rabu (12/11/2025).
Ekspansi pabrik tersebut melibatkan investasi sekitar Rp 500 miliar. Dengan kapasitas baru ini, PT Citra Terus Makmur memperluas pasar domestik, sekaligus berpotensi memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain penting dalam rantai pasok tekstil global.
Baca Juga: Menperin Optimistis Ekspansi Perusahaan Tekstil Sinyal Positif bagi Industri TPT
Agus menilai ekspansi ini menjadi contoh kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha dalam mendorong pertumbuhan sektor tekstil dan produk tekstil (TPT). Industri TPT selama ini menjadi salah satu kontributor utama terhadap perekonomian dan penyerapan tenaga kerja nasional.
Ekspansi ini menunjukkan masih kuatnya kepercayaan investor terhadap industri TPT nasional. "Kami berharap langkah PT Citra Terus Makmur dapat menginspirasi pelaku industri lainnya untuk terus berinovasi dan memperluas kapasitas produksinya,” tambah Agus.
Menperin membeberkan meskipun sektor TPT menghadapi sejumlah tantangan global, kinerja industri ini tetap menunjukkan ketahanan. Pada triwulan III-2025, industri tekstil dan pakaian jadi tercatat masih tumbuh 0,93%. Sementara kinerja ekspor stabil di angka US$ 8,07 miliar, dengan surplus perdagangan US$ 2,5 miliar.
Sub sektor TPT masih menarik minat investor. Setelah sempat menurun pada tahun 2023, nilai investasi melonjak menjadi Rp 21,44 triliun pada 2024, dan hingga September 2025 sudah terealisasi senilai Rp 13,85 triliun.
Industri TPT juga tetap menjadi penyerap tenaga kerja utama, dengan 3,76 juta orang bekerja di sektor TPT, atau 19,18% dari total tenaga kerja manufaktur nasional. "Meski menghadapi tekanan eksternal, industri TPT masih memiliki daya tahan dan potensi besar untuk terus tumbuh," ungkap Agus.
Baca Juga: Banjir Impor jadi Biang Kerok Industri Tekstil, Ini Kata Kemenperin & Asosiasi
Agus memastikan bahwa Pemerintah akan terus memberikan dukungan agar industri ini dapat bertransformasi menjadi lebih efisien, modern, dan berdaya saing global. Agus bilang, Kemenperin telah menyiapkan berbagai kebijakan dan program untuk memperkuat daya saing industri TPT.
Upaya tersebut meliputi pemberian insentif fiskal dan non-fiskal, peningkatan keterampilan tenaga kerja melalui pendidikan vokasi dan program link and match, serta percepatan restrukturisasi mesin dan peralatan produksi.
Kemenperin juga menegaskan komitmennya untuk mendukung ketersediaan bahan baku. "Berdasarkan undang-undang perindustrian, pemerintah diwajibkan untuk menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan," tegas Agus.
Selanjutnya: Ramalan 12 Zodiak Keuangan dan Karier Hari Ini Rabu 12 November 2025
Menarik Dibaca: Ramalan 12 Zodiak Keuangan dan Karier Hari Ini Rabu 12 November 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













