Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Terkait hal ini, Mentan Amran menilai resolusi terhadap sawit Indonesia ini merupakan upaya kampanye hitam yang bertujuan untuk menjatuhkan harga sawit Indonesia di tingkat Internasional.
Dia pun memastikan akan melakukan perlawanan terhadap kebijakan Uni Eropa tersebut, mengingat resolusi ini telah mengancam kelestarian hutan di Indonesia.
"Kalau Negara Eropa selalu melakukan 'black campaign' kepada palm oil Indonesia dan Malaysia ini berbahaya. Sebab secara tidak langsung mereka (Uni Eropa) yang memicu kerusakan hutan. Kenapa? karena ada komuniti di bawah sawit, ada pekerja sawit, kurang lebih ada komunitas sebanyak 11 juta hingga 30 juta jiwa. Kalau harga CPO jatuh, petani pasti cari penghasilan lain. Kalau cari penghasilan lain, pasti pergi babat hutan. Siapa yang bisa tahan itu," tuturnya.
Amran mencatat, ada beberapa negara seperti Prancis yang selalu getol melakukan kampanye hitam terhadap sawit Indonesia. Mereka ini mengimpor sawit dalam skala kecil, yakni 200.000 ton. Amran pastikan pihaknya kini tengah melakukan evaluasi kerja sama pertanian terhadap Prancis.
Oleh karena itu, menteri menyatakan pemerintah akan mendorong eksportir CPO dalam negeri agar fokus pada pasar besar yang tidak mempersoalkan CPO seperti India, China, Pakistan, Bangladesh, Turki dan negara lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News